PKT Mengakui kekalahan!  Trump Ungkapkan Para Pemimpin Tinggi PKT Memulai Dialog Pribadi dengan AS

EtIndonesia. Setelah bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) 24 tahun lalu, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memanfaatkan modal asing dan teknologi dari Barat untuk menjadi “pabrik dunia”, namun tetap tidak membuka pasar domestiknya. Kini, Amerika Serikat menerapkan tarif timbal balik, membuat pesanan pabrik Tiongkok langsung anjlok ke nol.

Sementara itu, untuk rantai pasokan yang sulit digantikan seperti ponsel dan komputer, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengecualian sementara, memberi kelonggaran bagi raksasa seperti Apple dan Dell. 

Minggu ini, Jepang, Italia, dan negara lain telah melakukan dialog dagang dengan AS untuk mencoba menurunkan tarif timbal balik. Satu-satunya yang tarifnya justru dinaikkan adalah Tiongkok, dengan tarif tertinggi mencapai 245%. Trump mengungkap bahwa pejabat tinggi PKT telah mulai menjalin kontak dengan pemerintah AS dan bersedia bernegosiasi.

 “Saya rasa, pertemuan kali ini menjadi fondasi bagi negosiasi berikutnya. Ke depannya, kedua pihak akan terus melanjutkan perjanjian setingkat kabinet,” kata Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba. 

Presiden AS Donald J. Trump dalam pernyataannya pada 16 April menyebutkan bahwa ia telah melakukan pembicaraan yang produktif dengan Presiden Meksiko dan juga bertemu dengan perwakilan dagang tingkat tertinggi Jepang, Menteri Revitalisasi Ekonomi Akazawa Ryosei, dengan hasil yang memuaskan.

Trump juga bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

PM Italia Giorgia Meloni:  “Perusahaan Italia akan terus berinvestasi, seperti yang Anda tahu. Dalam beberapa tahun ke depan, kami akan menginvestasikan 10 miliar dolar, ini menunjukkan keterkaitan ekonomi kita.”

Meloni menyatakan bahwa Italia akan bekerja sama dengan AS dalam bidang pertahanan, ekonomi, antariksa, dan energi. Ia juga menegaskan bahwa yang ia maksud dengan “Barat” bukanlah lokasi geografis, melainkan negara yang berakar pada peradaban Kristen.

Meloni:  “Bagi saya, tujuannya adalah membuat Barat hebat kembali. Dan saya percaya kita bisa melakukannya. Kita benar-benar bisa.”

Trump:  “Dia percaya pada saya.”

Selain Italia, CEO LVMH Bernard Arnault pada 18 April juga menyerukan kepada para pemimpin Eropa untuk segera bernegosiasi dengan AS guna membentuk zona perdagangan bebas tanpa tarif.

Menurut laporan Fox News, think tank Inggris Henry Jackson Society baru-baru ini memperingatkan bahwa jika Inggris tidak menyesuaikan kebijakan terhadap PKT, mereka bisa kehilangan “hubungan istimewa” dengan AS.

Baik di masa jabatan pertamanya maupun sekarang setelah kembali ke Gedung Putih, Trump terus berupaya memperbaiki struktur perdagangan global yang timpang. Tarif tinggi yang diberlakukan kali ini tidak hanya memaksa PKT kembali ke meja perundingan, tetapi juga memaksa negara-negara Asia Tenggara yang membantu PKT menghindari tarif AS untuk memilih pihak.

Kolumnis Epoch Times, Wang He:  “Tahun lalu (2024), surplus perdagangan global Tiongkok sekitar 1 triliun dolar AS, jumlah ini belum pernah terjadi sebelumnya. Artinya, negara-negara di dunia khawatir menghadapi praktik dumping kapasitas besar-besaran oleh PKT. Jadi, Trump memimpin dunia untuk melawan PKT, dan itu punya dasar yang masuk akal.”

Dalam dua minggu sejak tarif diumumkan, PKT juga mengeluarkan sejumlah kebijakan balasan, termasuk menaikkan tarif barang AS, menghentikan pembelian pesawat Boeing, menjual obligasi AS, dan melarang ekspor logam tanah jarang. Pimpinan PKT juga mengunjungi Vietnam, Kamboja, dan Malaysia pekan ini, mencoba menarik negara tetangga untuk melawan AS.

Trump berkata:  “Tidak ada negara yang bisa dibandingkan dengan kita. Tidak ada.”

Warga Tiongkok berkomentar:

  • Bos perusahaan swasta di Guangdong, Wang Peng (nama samaran, suara dimodifikasi):
    “Sebenarnya, ini baru awal. Banyak negara akan memilih posisi, dan mayoritas negara akan memilih untuk bernegosiasi dengan AS, bukan konfrontasi langsung.”
  • Blogger Tiongkok:
    “AS sudah memblokir Tiongkok secara menyeluruh, ekspor sudah tidak ada harapan. Perusahaan ekspor, 99% pasti akan gulung tikar.”

Walau jumlah penduduk AS sekitar 340 juta dan Tiongkok sekitar 1 miliar, pasar konsumen AS jauh lebih besar dan menjadi rebutan banyak negara.

Saat bergabung dengan WTO, PKT sepakat dengan AS untuk membuka pasar bagi produk dan investasi AS. Namun, 10 tahun kemudian, laporan tahunan Kantor Perwakilan Dagang AS menyatakan bahwa Tiongkok telah menyimpang dari prinsip pasar bebas, dan sejak 2006, pemerintah kembali mengintervensi pasar ekonomi.

Pengacara dan penulis AS, Gordon Chang:  “Pejabat PKT sendiri pernah mengakui bahwa mereka campur tangan dalam nilai tukar untuk membantu pekerja mereka. Bahkan Perdana Menteri PKT saat itu, Wen Jiabao, berkata jika mereka membiarkan nilai tukar yuan mengambang bebas, maka perusahaan Tiongkok akan bangkrut. Lalu, bagaimana dengan pekerja Amerika?”

Akibatnya, negara-negara Barat kehilangan jutaan lapangan kerja dan mengalami defisit perdagangan besar dengan Tiongkok.

Kurang dari tiga bulan setelah menjabat, Trump langsung mengumumkan tarif timbal balik, yang membuat pameran dagang “Canton Fair” di Tiongkok langsung sepi, dan pengiriman barang dari Tiongkok dibatalkan secara masif. Netizen membagikan bahwa kontainer pakaian dari Tiongkok kini dikenakan tarif yang lebih tinggi dua kali lipat dari harga produknya sendiri.

Jadi, berapa sebenarnya tarif yang dikenakan AS terhadap Tiongkok saat ini?

Reporter NTD di Gedung Putih, Tao Ming:  “Hari ini (16 April), Gedung Putih menekankan bahwa tarif ‘timbal balik’ terhadap PKTditambahkan di atas tarif fentanyl 20% yang sudah ada, serta tarif berdasarkan Pasal 301 dari era Trump dan Biden. Tarif ini bervariasi antara 7,5% hingga 100%, tergantung produknya. Karena produk ini tidak dikecualikan dari tarif fentanyl dan tarif timbal balik, maka secara kumulatif, tarif akhir bisa mencapai 245%.”

Meski tidak semua produk Tiongkok dikenakan tarif setinggi 245%, dengan rencana penghapusan kebijakan bebas bea untuk paket kecil T86, pintu pasar konsumen AS secara bertahap tertutup bagi pabrik-pabrik Tiongkok.

Uni Eropa, yang mencatat defisit perdagangan sebesar US$332 miliar dengan Tiongkok pada 2023, juga meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik dumping produk Tiongkok.

Tidak hanya Uni Eropa, setelah pimpinan PKT pergi, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh pada 18 April langsung menyatakan bahwa Vietnam memiliki “ikatan unik” dengan AS, “berbeda dengan negara lain”.

Pemerintah Malaysia juga dijadwalkan akan melakukan negosiasi dengan AS pada akhir April.

Tiongkok kini terkepung dari segala arah dan terpaksa menunduk. Pada 17 April, Trump mengumumkan bahwa negosiasi dengan PKT kemungkinan bisa diselesaikan dalam tiga hingga empat minggu.

PKT juga mengganti tim negosiasinya di tengah jalan. Li Chenggang, mantan perwakilan Tiongkok untuk WTO, menggantikan Wang Shouwen. Keduanya pernah terlibat dalam negosiasi perdagangan AS-Tiongkok pada masa jabatan pertama Trump.

Trump:  “Saya rasa kami (AS-Tiongkok) telah melakukan beberapa negosiasi yang sangat baik, dan kami juga akan melanjutkan dengan pembicaraan lanjutan yang sangat baik.”

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick:  “Kami percaya diri bisa mencapai kesepakatan dengan Tiongkok. Presiden tahu persis apa yang ingin dia capai, saya rasa dia lebih tahu daripada siapapun di dunia. Kami yakin hasilnya akan baik.”

Trump:  “Bahkan jika tidak tercapai pun tidak apa-apa. Kami sudah menetapkan target. Itu saja.”

Trump juga menetapkan industri semikonduktor dan farmasi sebagai sumber daya strategis nasional AS, dan berencana mengumumkan tarif khusus untuk semikonduktor pekan depan. (Hui)

Laporan disusun oleh Lin Chao dan Ming Yu dari NTD Weekly News

FOKUS DUNIA

NEWS