Mengungkap Kebenaran Melalui Mimpi: Ketika Roh Menuntut Keadilan dari Dimensi Lain

EtIndonesia. “Yuan Shen” (Jiwa prima) atau yang biasa disebut sebagai “roh” adalah inti sejati dari manusia—penguasa sesungguhnya dari tubuh kita. Setelah seseorang meninggal, rohnya akan meninggalkan jasad dan memasuki dunia setelah kematian, atau dalam istilah spiritual disebut sebagai “dimensi lain”. Artinya, yang mati hanyalah tubuh fisiknya, sementara rohnya tetap ada, hanya saja tak kasatmata oleh mata manusia biasa.

Sejak zaman dahulu, kejadian “datang dalam mimpi” atau menyampaikan pesan dari alam roh setelah kematian sering tercatat di berbagai budaya. Ini menjadi bukti kuat bahwa keberadaan roh setelah kematian memang nyata.

Anak Datang dalam Mimpi Mengungkap Pembunuhan

Sebuah kisah terkenal tercatat dalam Yongle Dadian, ensiklopedia besar dari Dinasti Ming pada bagian “Mimpi”. Dikisahkan bahwa pada masa Dinasti Song Selatan, seorang pejabat bernama Zhuge Fu ditugaskan menjadi gubernur di Jiuzhen (kini Hanoi, Vietnam). Karena jauhnya perjalanan, dia hanya membawa putra sulungnya, Zhuge Yuanchong, sementara keluarganya yang lain tetap tinggal di Nanjing.

Sayangnya, Zhuge Fu meninggal dunia di tempat tugas. Sang anak yang baru berusia 19 tahun, kemudian membawa jenazah ayahnya beserta harta peninggalan untuk dibawa kembali ke kampung halaman. Namun di tengah perjalanan, dia dibunuh oleh He Fasheng, seorang mantan murid ayahnya, yang kemudian merampas seluruh harta.

Beberapa waktu setelahnya, ibu dari Yuanchong, Nyonya Chen, bermimpi anaknya pulang ke rumah. Dalam mimpi itu, sang anak menceritakan bahwa ayahnya telah wafat dan dirinya sendiri dibunuh dalam perjalanan.

Dia berkata: “Aku berjalan terlalu cepat dan terlalu lelah, jadi aku beristirahat di atas tempat tidur di dekat jendela, kepalaku bersandar di tepi jendela. Besok, lihatlah tempat tidur itu, jejak tubuhku masih ada sebagai bukti aku benar-benar kembali ke rumah.”

Setelah terbangun dengan tangis penuh duka, Nyonya Chen menyalakan lampu dan melihat di tepi jendela terdapat bekas lembap berbentuk tubuh manusia. Seluruh keluarga pun menangis histeris, lalu menyebarkan kabar tersebut ke para kerabat.

Kebetulan, Xu Senzhi menjabat sebagai gubernur Jiao Zhou saat itu, dan Xu Daoli menjadi sekretarisnya—yang merupakan kerabat keluarga Chen. Maka Nyonya Chen menulis surat kepada Xu Daoli, menjelaskan secara rinci mimpi tersebut dan memohon penyelidikan.

Setelah menerima surat itu, Xu Daoli segera memulai penyelidikan. Benar saja, dia berhasil menghentikan kapal jenazah Zhuge Fu, dan mencocokkan tanggal kematian ayah dan anak itu dengan apa yang disampaikan dalam mimpi—semuanya cocok. Dua tersangka pun ditangkap.

Saat mengetahui bahwa kejahatan mereka terbongkar karena arwah yang datang dalam mimpi, kedua pelaku gemetar ketakutan, seolah petir menyambar. Mereka langsung mengakui perbuatannya dan dijatuhi hukuman mati. Jenazah Zhuge akhirnya berhasil dikawal pulang ke Nanjing dengan aman.

Kasus Modern: Mimpi Membuka Petunjuk Pembunuhan

Sebuah kasus nyata di era modern juga membuktikan hal serupa. Di Provinsi Jilin, Tiongkok, polisi dari Biro Kriminal Kota Changbai berhasil mengungkap kasus pembunuhan berkat mimpi yang dialami kakak korban.

Pada Juni 2008, seorang pria bernama Zhang Yongcheng tiba-tiba menghilang. Di bawah tumpukan kayu di rumah tetangganya, ditemukan pakaian Zhang yang berlumuran darah. Polisi mencurigai adanya kejahatan, namun belum bisa menemukan jasadnya.

Beberapa hari kemudian, kakak perempuan Zhang datang dari kampung halaman dan menyatakan bahwa dalam mimpinya, sang adik muncul dan mengatakan bahwa dia telah dibunuh dan dikuburkan di suatu tempat. Dia meminta polisi menemaninya ke lokasi tersebut.

Walaupun polisi semula skeptis terhadap mimpi, mereka akhirnya menuruti permintaan sang kakak demi menenangkannya. Anehnya, tanpa pernah menginjakkan kaki di Changbai sebelumnya, sang kakak menunjukkan lokasi persis yang berjarak sekitar 20 meter dari rel kereta api—suatu daerah yang sepi dan terpencil. Saat digali, benar saja: di sanalah jasad Zhang ditemukan, dan dari situ pula jejak pelaku terungkap dan berhasil ditangkap.

Mimpi Seorang Gadis Menuntun Teman Masa Kecil Menemukan Pembunuh

Seorang pengguna internet membagikan kisah dari jurnal kriminal di kantor polisi daerahnya. Seorang polisi menceritakan bahwa ketika dia masih duduk di bangku SMA, teman masa kecil sekaligus sahabat perempuannya tiba-tiba menghilang beberapa bulan sebelum ujian masuk universitas.

Dia pun bertekad untuk masuk akademi kepolisian dan kembali ke kampung halamannya sebagai polisi. Bertahun-tahun kemudian, dia menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita. Namun polisi kesulitan menemukan pelaku.

Suatu malam, dia bermimpi sahabat lamanya datang sambil menangis dan berkata bahwa dirinya telah dibunuh dan dikubur di sebuah parit tertentu. Dia meminta tolong agar dibantu mencari keadilan.

Dengan petunjuk dari mimpi itu, polisi menggali area yang dimaksud dan menemukan kerangka manusia. Mereka lalu menyatukan dua kasus tersebut, dan akhirnya berhasil menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Pengakuan Pelaku Karena Mimpi

Pada tahun 2014, media Taiwan juga melaporkan kasus serupa. Enam tahun sebelumnya, seorang pria menusuk mati seorang laki-laki yang mencoba menggoda mantan pacarnya. Delapan orang ditangkap dan dijatuhi hukuman atas kasus itu, termasuk pelaku utama yang akhirnya dipenjara dan membayar kompensasi sebesar 8 juta dolar Taiwan kepada keluarga korban.

Namun bertahun-tahun kemudian, seorang pria bermarga Cai secara sukarela menyerahkan diri ke polisi. Dia mengaku bahwa arwah korban terus-menerus datang dalam mimpinya selama dua minggu penuh, menagih pertanggungjawaban: “Yang lain sudah membayar ganti rugi 8 juta. Lalu, kamu kapan akan membayar?” Karena tekanan batin itulah Cai akhirnya memilih untuk menyerahkan diri.

Mimpi: Jendela Menuju Dimensi Lain

Kasus-kasus pengungkapan kejahatan melalui mimpi ini menunjukkan bahwa roh memang masih ada setelah kematian, dan bahwa keadilan ilahi berjalan tanpa bisa dihindari—cepat atau lambat.

Mimpi-mimpi seperti ini diyakini terjadi di “ruang lain”, yaitu dimensi yang berbeda dari dunia fisik kita. Melalui mimpi, roh dapat menyampaikan pesan kepada orang yang masih hidup—baik itu sebagai pengungkapan kebenaran, peringatan terhadap bahaya, maupun penyampaian kehendak ilahi.

Mungkin dari kisah-kisah ini, kita dapat mulai membuka tabir pemahaman tentang hakikat jiwa manusia dan keberadaannya yang melampaui kehidupan di dunia fisik.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS