Kelinci Paskah Bisa Bertelur? Telur Cokelat Eropa Paling Mempesona

EtIndonesia. Tanggal 20 April adalah Hari Paskah. Seorang profesor sejarah memperkenalkan bahwa menurut tradisi Jerman, kelinci Paskah bisa bertelur, dan telur coklat yang dibuat di Eropa untuk merayakan Paskah sangat mempesona.

Di sebuah toko coklat di London, Inggris, para pegawai menempelkan lembaran emas di atas telur coklat hitam berbentuk telur, menghasilkan telur Paskah yang berkilauan keemasan.

Dua bagian cokelat emas yang dibuat dengan penuh ketelitian direkatkan menjadi satu telur Paskah yang dijual seharga 60 poundsterling.

Sebuah telur coklat raksasa dihiasi dengan bunga-bunga bergaya Eropa Timur, memiliki berat 5 kilogram dan dijual dengan harga setinggi 395 poundsterling.

Di Belgia, 35 ahli cokelat top menampilkan serangkaian telur Paskah coklat yang unik dan penuh kreativitas.

Mereka menjadikan telur coklat setinggi 50 hingga 60 sentimeter sebagai kanvas seni, menggambarkan berbagai imajinasi dengan coklat berwarna dan pisau ukir berbagai ukuran.

Beberapa menggambarkan bangunan kuno Eropa, ada yang terinspirasi oleh struktur logam dari era industri, dan ada juga yang memiliki nuansa mistis dari Timur.

Salah satu telur berongga ini menunjukkan keahlian mengukir yang sangat tinggi dari sang pembuat.

 “Kali ini saya memilih untuk memasukkan alat laser ke dalamnya,” ujar ahli coklat asal Belgia, Marijn Coertjens. 

Coertjens membagi telur coklat menjadi dua bagian. Bagian bawah diberi desain mosaik tradisional, dan bagian atas diukir tangan membentuk bunga, lalu dilapisi dengan lapisan tipis coklat putih. Dengan demikian, cahaya dari alat laser di dalam telur menembus coklat putih dan membuat bunga tampak hidup.

Ahli coklat Belgia-Inggris, Michael Lewis-Anderson berkata: “Coklat dan makanan manis melambangkan kebahagiaan. Kita berharap mendapatkan energi darinya.”

Amerika Serikat juga merayakan Paskah. Profesor sejarah dari Texas A&M University, Troy Bickham, menjelaskan bahwa perayaan Paskah dibawa ke Amerika oleh orang Jerman.

“(Menurut tradisi Jerman), Dewi Musim Semi mengubah seekor burung kecil yang terjebak di dahan pohon menjadi seekor kelinci untuk menyelamatkannya. Kelinci (yang dulunya burung) itu terus bertelur, tapi telur tidak berguna baginya, jadi dia memberikannya kepada orang lain,” ujar profesor sejarah dari Texas A&M University, Troy Bickham. 

Sejak saat itu, berburu telur Paskah pun menjadi tradisi di Amerika Serikat. (Hui)

Laporan oleh Ren Hao dari NTD Television

FOKUS DUNIA

NEWS