EtIndonesia. Seorang pengusaha kaya pernah tersambar petir, koma selama 28 menit, namun secara ajaib berhasil selamat — dan dia menceritakan pengalaman mengejutkan yang mengubah hidupnya.
Dannion Brinkley, pria berusia 74 tahun, dulunya skeptis terhadap konsep kehidupan setelah kematian. Namun setelah mengalami tiga kali pengalaman mendekati kematian, dia kini yakin bahwa tak ada manusia yang benar-benar mati, karena pada hakikatnya kita adalah makhluk spiritual. Dia mengatakan, pengalaman-pengalaman itu sepenuhnya mengubah keyakinannya tentang hidup dan mati.
Menurut laporan, pengalaman pertama Brinkley terjadi pada tahun 1975. Saat itu, sebuah petir besar menyambar tiang listrik dan menyebabkan dirinya tersengat listrik secara fatal.
Brinkley mengenang: “Energi itu masuk dari atas telinga saya, menembus ke bawah melalui tulang belakang, bahkan melelehkan paku di tumit sepatu saya hingga menancap ke lantai.”
Dia melanjutkan:“Saya terlempar ke udara, melihat langit-langit rumah, lalu jatuh keras ke tanah. Sebuah bola api melintas di dalam ruangan, saya langsung kehilangan penglihatan, tubuh saya terbakar, dan saya menjadi lumpuh seketika.”
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, meskipun secara fisik tubuhnya tak bergerak, Brinkley merasa jiwanya keluar dari tubuh, melayang di udara, bahkan mengikuti ambulans dari atas. Dia juga menyaksikan para dokter mengumumkan kematiannya dari sudut pandang di langit-langit ruangan.
Sekitar 28 menit kemudian, secara mengejutkan, dia bangun kembali di kamar mayat. Selama periode koma itu, Brinkley merasakan dirinya melewati sebuah terowongan, bertemu sosok bercahaya, dan mengalami kilas balik seluruh hidupnya seperti sebuah evaluasi spiritual.
Setelah itu, secara tiba-tiba dia kembali ke tubuhnya yang penuh luka. Butuh waktu dua tahun penuh baginya untuk belajar berjalan kembali. Namun selama bertahun-tahun, pengalaman itu tetap dia pendam dalam hati, karena ketika akhirnya mencoba menceritakan kepada keluarganya, mereka tidak percaya.
Pengalaman Kedua: Bertemu “Kota Kristal”
Pada tahun 1989, Brinkley mengalami pengalaman mendekati kematian yang kedua ketika menjalani operasi jantung terbuka. Dia mengungkapkan bahwa meskipun secara medis dinyatakan meninggal, kesadarannya berpindah ke dunia lain — yang dia sebut sebagai “alam baka”.
Di sana, dia menggambarkan dirinya mengunjungi sebuah “kota kristal”, bertemu lagi dengan “malaikat-malaikat pembimbing”, dan menerima pengetahuan baru serta kemampuan khusus yang ditujukan untuk membantu orang-orang yang menghadapi kematian atau keputusasaan.
Pengalaman mendekati kematian ketiga terjadi saat dia menjalani operasi otak. Setelah dua pengalaman sebelumnya, Brinkley kemudian menulis buku yang menjadi bestseller berjudul “Saved by the Light” (Diselamatkan oleh Cahaya), yang menceritakan secara detail semua pengalaman spiritualnya.
Saat ini, Brinkley mendedikasikan hidupnya untuk memberikan konseling psikologis kepada pasien-pasien terminal, membantu mereka menghadapi kematian tanpa ketakutan.
Dia menyimpulkan: “Ketika kamu memahami bahwa kamu tidak benar-benar mati, bahwa pada dasarnya kamu adalah makhluk spiritual, maka kamu tidak akan lagi takut akan ‘neraka’. Pemahaman ini cukup untuk membuatmu mengubah perjalanan hidupmu.”(jhn/yn)