EtIndonesia. Sungai Kuning, yang dijuluki sebagai “Sungai Ibu” bangsa Tionghoa, telah mengalirkan air keruhnya selama ribuan tahun, menjadi saksi bisu bagi peradaban yang silih berganti dan kehidupan yang tumbuh di sepanjang alirannya. Namun, di balik kejayaan Sungai Kuning, tersebar berbagai kisah misterius yang jarang diketahui publik. Salah satu yang paling legendaris adalah tentang “Kura-Kura Raksasa Sungai Kuning”.
Geger Besar Tahun 1965
Pada tahun 1965, di tepi Sungai Kuning dekat Kabupaten Lin, Provinsi Shanxi, terjadi keributan besar yang menggemparkan wilayah sekitarnya. Konon, warga setempat menemukan seekor kura-kura raksasa yang diangkat dari dasar sungai — ukurannya luar biasa, setinggi tiga lantai gedung!
Kabar tersebut cepat menyebar ke desa-desa sekitar, membuat ribuan orang berbondong-bondong datang untuk menyaksikan makhluk aneh itu. Hingga bertahun-tahun kemudian, para penduduk lansia masih mengingat hari itu dengan jelas.
Seorang nenek menceritakan, saat mendengar keributan di luar rumahnya, dia segera berlari ke tepi Sungai Kuning. Saat itu, dia melihat seekor makhluk raksasa — cangkangnya bahkan lebih tinggi daripada atap rumahnya — pemandangan yang begitu mengejutkan.
Tak lama kemudian, beberapa orang yang mengaku berasal dari departemen penelitian biologi datang untuk memeriksa makhluk itu. Namun, meski telah dilakukan berbagai penelitian, mereka tidak mampu menjelaskan bagaimana seekor kura-kura bisa tumbuh hingga mencapai ukuran sebesar itu. Akhirnya, makhluk itu diikat dengan tali kasar untuk diamankan sambil menunggu kedatangan para ahli.
Namun, di sinilah cerita mulai berubah arah. Keesokan harinya, kura-kura raksasa itu mendadak hilang secara misterius. Menurut cerita dari sang nenek, sebenarnya ada yang mengetahui ke mana perginya kura-kura tersebut: pada malam hari, beberapa “orang sakti” dari desa diam-diam melepaskannya kembali ke Sungai Kuning.
Alasan mereka? Konon, makhluk itu adalah tunggangan Raja Naga Sungai Kuning yang secara iseng merangkak ke daratan. Agar tidak menimbulkan murka dari Raja Naga, penduduk memilih untuk mengembalikannya dengan penuh penghormatan.
Kemunculan Lagi di Tahun 1992
Anehnya, pada musim panas tahun 1992, warga di sekitar Sungai Kuning kembali melaporkan penampakan seekor kura-kura raksasa seukuran truk kecil. Kejadian ini bahkan sempat diberitakan oleh surat kabar lokal.
Apakah ini makhluk yang sama? Apakah tunggangan Raja Naga sekali lagi “mengunjungi dunia manusia”?
Versi Lain yang Lebih Mengerikan
Namun, tentang insiden kura-kura raksasa pada tahun 1965, ada juga versi lain yang jauh lebih mengerikan beredar di kalangan masyarakat.
Ceritanya berawal dari sekelompok orang yang disebut “He Fu Zi” — penjaga sungai yang secara turun-temurun bertugas menjaga keselamatan di sepanjang Sungai Kuning.
Mereka membawa alat khusus bernama “Cambuk Pengusir Roh Jahat”, dibuat dari kombinasi rambut nenek moyang, bulu anjing hitam, serat rami, dan kawat tembaga, yang direndam dalam darah anjing hitam selama tiga bulan, lalu ditempa ribuan kali — digunakan untuk mengusir makhluk jahat di dalam air.
Menurut kisah ini, pada tahun itu, seorang penjaga sungai melihat seekor makhluk raksasa berbentuk kura-kura muncul dari air di dekat Kota Wu Xia. Makhluk itu tingginya mencapai gedung tiga lantai. Segera dia memberitahu warga desa, dan bersama-sama mereka menggunakan truk besar serta tali untuk menyeret makhluk itu ke daratan.
Namun, dalam prosesnya, kura-kura raksasa itu mengamuk dan, dengan rahang besarnya, membunuh beberapa penduduk desa. Darah mengalir deras di lokasi kejadian, menciptakan pemandangan yang mengerikan.
Setelah berhasil menyeret kura-kura ke desa, karena kondisi kehidupan yang sulit, beberapa penduduk tergoda oleh kerakusan: mereka memutuskan untuk menyembelih kura-kura itu dan membagi-bagi dagingnya.
Namun, keinginan serakah ini membawa kutukan mengerikan. Konon, tujuh orang yang memakan daging kura-kura raksasa itu mati mengenaskan dalam waktu tiga hari:
- Mereka ditemukan gantung diri di balok rumah masing-masing,
- Dengan lidah terjulur panjang,
- Organ-organ dalam mereka menjulur keluar,
- Tanah di depan rumah mereka dipenuhi genangan darah.
Insiden berdarah ini sempat menjadi sensasi di surat kabar lokal, namun segera dibungkam oleh otoritas. Hingga kini, bukti konkret mengenai kejadian tersebut tetap sulit ditemukan.
Misteri yang Tak Terpecahkan
Mana yang lebih dekat dengan kebenaran?
– Apakah benar kura-kura itu tunggangan Raja Naga yang turun ke dunia?
– Ataukah insiden ini adalah balasan gaib terhadap keserakahan manusia?
Mungkin jawabannya akan terus menjadi teka-teki untuk generasi mendatang. (jhn/yn)