Pada Sabtu (26 April), ledakan dahsyat tiba-tiba terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee di Provinsi Hormozgan, Iran bagian selatan, menyebabkan sedikitnya 8 orang tewas dan 750 orang terluka. Api akibat ledakan tersebut masih terus menyala dan berpotensi meluas. Penyebab ledakan hingga saat ini belum diketahui.
EtIndonesia. Ledakan terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, ibu kota Provinsi Hormozgan, pelabuhan terbesar dan tercanggih di Iran, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer di selatan ibu kota Teheran.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim News Agency, mengunggah video dari lokasi kejadian, memperlihatkan situasi kacau di mana korban luka-luka tergeletak di jalan dan tengah mendapatkan perawatan.
Media Iran melaporkan bahwa kebakaran yang dipicu oleh ledakan ini telah berlangsung sekitar 10 jam. Api semakin membesar dan dikhawatirkan akan meluas ke wilayah serta kontainer lain.
Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, pihak berwenang memerintahkan penutupan semua sekolah, universitas, dan kantor-kantor pemerintahan di kota tersebut pada 27 April.
Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni, mengatakan di lokasi kejadian kepada stasiun TV: “Tim penyelamat dari kota-kota lain dan dari (ibu kota) Teheran telah dikerahkan… Kami berharap dapat memadamkan api dalam beberapa jam ke depan.”
Menurut laporan Iranian Labour News Agency (ILNA), ledakan ini diduga disebabkan oleh penyimpanan bahan kimia yang tidak semestinya di dalam kontainer pelabuhan.
Otoritas tanggap darurat sebelumnya juga menyampaikan kepada televisi nasional bahwa, “Penyebab insiden ini adalah ledakan beberapa kontainer yang berada di kawasan dermaga pelabuhan.”
Namun, seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan, meskipun bahan kimia bisa saja menjadi pemicu ledakan, penyebab pasti masih belum dapat dipastikan.
Saat ini, pihak berwenang terus berupaya keras memadamkan api di lokasi kejadian. (Hui)
Sumber : NTDTV.com

