CIA mempublikasi dua video yang ditujukan untuk membujuk para pejabat Tiongkok agar membagikan rahasia negara dan perdagangan kepada Amerika Serikat.
EtIndonesia. Di tengah rumor mengenai perebutan kekuasaan di tubuh Partai Komunis Tiongkok (PKT), Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA pada Kamis (1/5/2025) merilis dua video yang bertujuan membujuk para pejabat Tiongkok untuk membocorkan rahasia negara dan perdagangan kepada Amerika Serikat.
Kedua video tersebut berdurasi di bawah tiga menit dan diproduksi dengan kualitas sekelas Hollywood. Video tersebut menampilkan narator yang berbicara dalam bahasa Mandarin. Suara narasi menggambarkan seseorang yang ingin mengambil kendali atas masa depannya dan menyampaikan pesan yang mengajak para pejabat untuk menghubungi CIA dan bekerja untuk lembaga tersebut.
“Salah satu tugas utama CIA adalah mengumpulkan intelijen untuk presiden dan para pembuat kebijakan kami,” kata Direktur CIA John Ratcliffe kepada Fox News. “Salah satu cara kami melakukannya adalah dengan merekrut aset yang dapat membantu kami mencuri rahasia.”
Video-video tersebut tersedia di berbagai saluran media sosial CIA, termasuk YouTube, Facebook, Instagram, Telegram, dan X.
选择合作的原因:创造美好远景https://t.co/4BsFttl79P pic.twitter.com/nNrrf2SNus
— CIA (@CIA) May 1, 2025
Video pertama, berjudul “Alasan Memilih Bekerja Sama: Menjadi Tuan atas Takdirmu”, tampaknya ditujukan kepada para pejabat senior yang “mencari stabilitas dalam iklim politik yang berbahaya,” seperti dijelaskan dalam deskripsi video berbahasa Mandarin.
Narator menceritakan kisah seorang pejabat sukses yang merasa tidak nyaman dengan posisinya karena gosip, pengkhianatan, dan rekan kerja yang “menghilang begitu saja.”
“Pria ini telah bekerja keras seumur hidupnya untuk mencapai posisi tinggi, tetapi kini ia menyadari bahwa setinggi apa pun jabatannya, itu tidak cukup untuk melindungi keluarganya di masa-masa yang menakutkan dan penuh gejolak ini. Ia merindukan kendali atas takdirnya, mencari jalan untuk melindungi orang-orang yang ia cintai dan hasil kerja kerasnya seumur hidup,” lanjut deskripsi tersebut.
Video ini terhubung dengan halaman yang berisi petunjuk tentang cara menghubungi CIA melalui layanan Tor—saluran digital yang aman, anonim, dan terenkripsi.
Dengan narasi Mandarin, terdapat deskripsi singkat dalam bahasa Inggris yang berbunyi, “Misi global kami menuntut agar individu dapat menghubungi CIA dengan aman dari mana pun.”
选择合作的原因:成为命运的主宰者https://t.co/4BsFttl79P pic.twitter.com/mjA3wPJdzT
— CIA (@CIA) May 1, 2025
Video kedua, berjudul “Alasan Memilih Bekerja Sama: Menciptakan Masa Depan yang Lebih Baik”, menceritakan kisah seorang pejabat junior yang mempertanyakan hasil dari kerja kerasnya.
“Video ini menampilkan seorang pejabat Tiongkok yang belajar dan bekerja keras sepanjang hidupnya, namun jerih payahnya hanya menguntungkan karier atasannya,” demikian isi deskripsinya.
“Terperangkap dalam sistem yang sulit untuk dilepaskan dan dihimpit oleh persaingan yang ketat, ia mencari jalan lain untuk menghargai kerja kerasnya dan meraih tujuannya. Ia memilih mengambil keputusan yang sulit namun penting: menghubungi CIA dengan cara yang aman.”
Video kedua ditutup dengan pesan kepada penonton: “Takdirmu ada di tanganmu.”
Deskripsi dari kedua video tersebut menanyakan kepada audiens target apakah mereka memiliki informasi terkait “kebijakan ekonomi, fiskal, atau perdagangan” Partai Komunis Tiongkok.
“Apakah Anda bekerja di industri pertahanan? Apakah Anda bekerja di bidang keamanan nasional, diplomasi, sains, teknologi canggih, atau berurusan dengan orang-orang yang bekerja di bidang ini? Silakan hubungi kami,” demikian bunyi deskripsinya.
Video-video ini tampaknya berusaha memanfaatkan kondisi politik yang berbahaya di bawah PKT, yang memiliki sejarah panjang mengenai pertarungan kekuasaan internal yang sengit dan kadang mematikan sejak partai itu berkuasa pada tahun 1949.
Ketika Xi Jinping menjadi pemimpin Partai pada 2013, kampanye anti-korupsi besar-besaran diluncurkan dan sebagian besar menargetkan rival politiknya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, metode disipliner ini juga digunakan terhadap orang-orang yang diangkat oleh Xi sendiri, mencerminkan perebutan kekuasaan antar faksi yang masih berlangsung di dalam Partai.
Baru-baru ini, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok juga menjadi sorotan karena kasus korupsi, dengan beberapa perwira tinggi dicopot dari jabatan mereka atau bahkan menghilang tanpa jejak.
Sumber: NTD News