Hari Falun Dafa Sedunia 2025 di Indonesia Digelar dengan Semaraknya Pawai di Denpasar

“Falun Dafa sangat luar biasa, kesan saya Falun Dafa ini sangat menyentuh hati saya dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar,” kata warga Denpasar

EtIndonesia. Para praktisi Falun Dafa atau Falun Gong mengadakan pawai melintasi jalan raya kawasan Puputan Renon, Denpasar, Bali  pada Minggu (11/5/2025). Kegiatan tersebut dalam rangka, merayakan 33 tahun sejak latihan spiritual ini diperkenalkan kepada publik, yang kini dikenal sebagai Hari Falun Dafa Sedunia.  

Setiap tahunnya, sekitar tanggal 13 Mei, digelar perayaan penuh warna di seluruh dunia untuk memperingati hari diperkenalkannya Falun Gong kepada publik dan menentang propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT) tentang latihan ini.

Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Ketua Himpunan Falun Dafa Indonesia, Gatot Machali saat memberikan keterangan pers di Kawasan Renon, Denpasar, Bali, Minggu 11 Mei 2025 (EtIndonesia)

“Ini acara tahunan yang mana kumpul dalam rangkaian kegiatan, ini juga temanya sejak 33 tahun dikenalkannya Falun Gong ke publik oleh Master Li Hongzhi,” kata Ketua Himpunan Falun Dafa Indonesia, Gatot Machali. 

Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)

Pawai dimulai pada pagi hari saat warga Denpasar dari pria dan wanita ingin menikmati suasana lengangnya jalan raya dari kendaraan ketika dimulainya Car Free Day Denpasar. Para praktisi Falun Dafa berbaris menyusuri jalan raya sekitarnya yang disaksikan secara antusias oleh warga sekeliling.  

Pawai tersebut juga menjadi semarak dengan  pertunjukan, termasuk grup marching band dan  pemain gendang pinggang. Turut diperlihatkan papan besar dengan judul buku Zhuan Falun menjadi panduan latihan Falun Dafa kepada masyarakat.  Spanduk lainnya dengan pesan seperti “Sejati, Baik, Sabar” serta Falun Dafa dari berbagai daerah serta lainnya. 

Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar, Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)

Tak hanya yang berasal dari berbagai kabupaten di Bali dan kota Denpasar, pada kesempatan kegiatan kali ini dihadiri oleh para praktisi Falun Dafa yang berasal dari berbagai provinsi di  seluruh Indonesia yakni Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung dan Kepulauan Riau. 

Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)

Falun Dafa adalah sebuah latihan spiritual yang berpijak pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, serta mencakup lima latihan meditasi. Latihan ini menjadi sangat populer setelah diperkenalkan kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992. Pada tahun 1999, menurut perkiraan resmi saat itu, setidaknya 70 juta orang di Tiongkok telah mempraktikkannya.

Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)

Namun, Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang menganggap popularitas latihan damai ini sebagai ancaman terhadap kekuasaannya, melancarkan penindasan brutal terhadap para praktisi Falun Gong pada Juli 1999. Meskipun penindasan masih berlangsung hingga kini—bahkan merambah ke luar negeri—orang-orang di lebih dari 100 negara telah mempraktikkan latihan Falun Dafa ini.

“Saya mengimbau dan mengklarifikasi fakta sebenarnya bahwa Falun Dafa itu baik, yang mana itu sebetulnya fitnahan dan Falun Dafa sungguh-sungguh ajaib, sampai sekarang penganiayaan (masih terjadi), ini masih terus berlangsung, jadi menyadarkan kegiatan masyarakat menjadi tahu fakta sebenarnya, harapannya penganiayaan segera berakhir,” ujar Gatot. 

Sedangkan Ni Made Tariani, seorang praktisi Falun Dafa dari Denpasar menceritakan tentang manfaat diperolehnya dengan kesehatannya yang semakin membaik. Pasalnya, ia dulunya mengidap bronkitis dan  sakit kepala yang parah. Namun semuanya berubah. Apa yang telah ia derita sebelumnya sudah berangsur-angsur menghilang. 

“Setelah beberapa lama saya berlatih Falun Dafa dan membaca buku panduannya Zhuan Falun, sedikit demi sedikit penyakit saya semuanya hilang, kesehatan saya dapat pulih kembali seiring berjalannya waktu,” ujarnya. 

Ni Made Tariani, seorang praktisi Falun Dafa dari Denpasar (Et Indonesia)

Sementara itu, I Made Sunarya, juga berasal dari Denpasar menuturkan, awalnya ia mengenal Falun Dafa karena mengantar istri yang sakit, tetapi setelah istrinya sembuh, ia juga tertarik ikut mengikuti  latihan Falun Dafa dikarenakan ia memiliki beberapa keluhan penyakit. 

Tak hanya dari kesehatan fisik, Sunarya juga mengatakan ia dulunya sosok yang egois, cepat marah, memiliki sifat cemburu, sehingga setelah berlatih Falun Dafa sifat-sifat tersebut berangsur-angsur hilang.

I Made Sunarya, juga berasal dari Denpasar (Et Indonesia)

Seorang warga Denpasar, Komang Sudharkha yang menyaksikan pawai tersebut memuji prinsip Sejati-Baik-Sabar yang panduan para praktisi Falun Gong.

warga Denpasar, Komang Sudharkha yang menyaksikan pawai Falun Dafa ( ET Indonesia)

“Kesan saya adalah Falun Dafa ini adalah organisasi yang sangat menyentuh hati saya, dan memang kalo dari kata-kata Sejati, Baik, Sabar ini bagi saya seorang Bali inilah prinsip hidup saya juga,” tuturnya.  (asr)

Warga berikan dukungan terhadap praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Warga menerima penjelasan dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar, Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)
Suasana pawai dari praktisi Falun Dafa di kawasan Renon, Denpasar, Bali, 11 Mei 2025 (ET Indonesia)

FOKUS DUNIA

NEWS