Apa yang Dibahas dalam Negosiasi Dagang AS -Tiongkok di Jenewa? Ini Tanggapan Trump

EtIndonesia. Pada hari Sabtu (10 Mei), perwakilan tinggi dari Amerika Serikat dan Tiongkok mengadakan perundingan dagang tertutup selama sekitar 8 jam di Jenewa. Presiden AS, Donald Trump kemudian menyatakan bahwa dia menyambut baik hari pertama perundingan tersebut, dengan menyebut bahwa kedua belah pihak telah berdiskusi secara “ramah dan konstruktif” mengenai “pengaktifan kembali secara menyeluruh” hubungan dagang.

Sabtu malam, Trump menulis di media sosial Truth Social : “Pertemuan yang sangat menyenangkan hari ini di Swiss dengan pihak Tiongkok. Kami membahas banyak topik dan mencapai banyak kesepahaman.”

“Pembicaraan dilakukan secara ramah namun konstruktif, membahas ‘pengaktifan kembali secara menyeluruh’. Kami berharap Tiongkok membuka pasarnya untuk perusahaan-perusahaan AS, ini akan menguntungkan kedua negara,” lanjutnya.

Trump menutup dengan menyatakan: “Kemajuan besar telah dicapai!!!”

Pada Sabtu siang, Menteri Keuangan AS, Bessent dan Perwakilan Dagang AS, Greer mengadakan pertemuan dagang selama sekitar delapan jam di Jenewa dengan He Lifeng, Wakil Perdana Menteri Dewan Negara PKT. Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak kedua negara menerapkan tarif lebih dari 100% pada berbagai produk satu sama lain.

Menurut Reuters, seorang sumber yang dekat dengan pembicaraan menyebutkan bahwa kedua belah pihak berencana melanjutkan pembicaraan pada hari Minggu setelah menyelesaikan hari pertama perundingan.

Pertemuan berlangsung di kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB, dan berakhir sekitar pukul 20:00 waktu setempat. Kedua pihak tidak mengeluarkan pernyataan resmi setelah pertemuan, dan belum ada kemajuan konkret yang diumumkan terkait pengurangan tarif.

Pertemuan diadakan di Villa Saladin, sebuah vila mewah dari abad ke-18 yang menghadap ke Danau Jenewa. Vila ini diwariskan kepada Pemerintah Swiss pada tahun 1973.

Sebelumnya, para pejabat AS termasuk Bessent dan Greer terlihat mengenakan dasi merah dan pin bendera AS, tampak tersenyum dalam perjalanan menuju lokasi. Bessent menolak memberikan komentar kepada wartawan.

Menurut laporan Wall Street Journal, meskipun beberapa pejabat PKT meninggalkan pertemuan lebih awal, Bessent dan Greer tetap tinggal satu jam lebih lama untuk melanjutkan pembicaraan dengan delegasi Tiongkok yang tersisa. Mereka juga dijadwalkan makan malam bersama di tempat pertemuan. Sebelumnya, Greer dan Bessent terlihat makan siang dengan timnya di restoran Italia terdekat, terpisah dari delegasi PKT.

Keamanan dijaga ketat oleh puluhan aparat, termasuk agen Dinas Rahasia AS. Para pejabat dari kedua negara diantar dengan mobil hitam berpelindung kaca gelap ke tempat acara.

Sebelum perundingan dimulai, Trump pada hari Jumat mengatakan bahwa ia telah memberi tahu Bessent ambang batas tarif terendah yang bisa dinegosiasikan. 

Trump berkata: “Kita harus mendapatkan kesepakatan besar untuk Amerika.”

Namun, Trump juga menambahkan bahwa dia tidak akan kecewa jika Bessent gagal mencapai kesepakatan.

Saat ini, AS mengenakan tarif hingga 145% terhadap sebagian besar barang dari Tiongkok, bahkan beberapa produk mencapai 245%. Sebaliknya, Tiongkok mengenakan tarif 125% terhadap sebagian besar barang dari AS. Menurut Trump, situasi ini mencerminkan de-coupling (pemutusan hubungan dagang) antara kedua negara.

Pada Jumat pagi, Trump menyatakan di Truth Social bahwa menurunkan tarif dari 145% ke 80% bisa menjadi angka yang tepat. Saat wawancara sore harinya, dia menyebut bahwa dia telah menetapkan batas bawah tarif, tapi tidak akan di bawah angka tertentu, meski menolak menyebutkan apakah itu 80% atau lebih rendah.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt menyatakan dalam konferensi pers bahwa 80% hanyalah angka usulan, dan tarif final bergantung pada hasil pembicaraan akhir pekan ini.

“Presiden tetap pada posisinya, yaitu tidak akan menurunkan tarif secara sepihak,” ujar Leavitt. “Kami juga perlu melihat konsesi dari pihak Beijing. Itu sebabnya Menteri Keuangan Bessent berada di sana untuk bernegosiasi.”(hui/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS