Menjelang Kunjungan Trump ke Timur Tengah, Hamas Umumkan Pembebasan Sandera Warga AS

EtIndonesia. Untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, organisasi gerakan Islam Palestina Hamas pada 11 Mei mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan sandera warga negara AS keturunan Israel, Edan Alexander, yang ditahan di Jalur Gaza.

Menurut laporan Reuters, kepala perunding Hamas, Khalil al-Hayya, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Qatar, Mesir, dan Turki telah bekerja sama mendorong pembebasan Edan Alexander.

Hayya juga mengatakan: “Hamas mengkonfirmasi bahwa mereka siap memulai negosiasi intensif segera, dan berkomitmen serius untuk mencapai kesepakatan akhir guna mengakhiri perang serta melakukan pertukaran tahanan secara disepakati.”

Menurut laporan Associated Press (AP), utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, pada malam 11 Mei mengkonfirmasi kepada AP bahwa Hamas telah menyetujui pembebasan Edan Alexander, satu-satunya warga negara AS yang masih hidup dan ditahan di Gaza.

Pada 6 Mei lalu, Trump menyatakan bahwa masih ada 21 sandera warga Israel yang diyakini selamat di Gaza, yang mengejutkan keluarga mereka. Sementara pada 7 Mei, pejabat Israel menyebutkan bahwa masih ada 24 sandera yang masih hidup.(hui/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS