EtIndonesia. Setelah dua hari perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok di Swiss, kedua belah pihak pada Senin (12/5) mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan sepakat untuk sementara menurunkan tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan satu sama lain. AS akan menurunkan tarif terhadap barang-barang Tiongkok menjadi 30%, sementara Tiongkok akan menurunkan tarif balasan terhadap barang-barang AS menjadi 10%. Sebagai respons, harga minyak dunia, indeks saham Hong Kong, dan nilai tukar dolar AS langsung melonjak.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan pejabat Tiongkok di Jenewa, Swiss, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengatakan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif timbal balik sebesar 115% selama 90 hari guna meredakan ketegangan perdagangan.
Menurut pernyataan bersama yang dirilis Gedung Putih pada hari ini (12/5), AS akan menurunkan “tarif timbal balik” dari sebelumnya 125% menjadi sementara hanya 10%. Namun, tarif sebesar 20% yang diberlakukan sejak awal Februari terhadap Tiongkok terkait isu fentanyl akan tetap diberlakukan.
Dengan demikian, tarif yang sebelumnya dikenakan oleh AS terhadap barang-barang Tiongkok sejak awal tahun ini sebesar 145% diturunkan menjadi 30%.
Sementara itu, Beijing juga menurunkan tarif balasan terhadap produk AS dari 125% menjadi 10%.
Menurut laporan AFP, kabar bahwa AS dan Tiongkok sepakat menurunkan tarif secara signifikan membuat harga minyak dunia pada 12 Mei melonjak lebih dari 3%.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 3,6% menjadi 63,24 dolar per barel; sedangkan minyak mentah Brent melonjak 3,4% menjadi 66,11 dolar per barel.
Indeks Hang Seng di pasar saham Hong Kong juga melonjak tajam, naik 762,94 poin atau 3,34%, mencapai 23.630,68 poin.
Nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang menguat 1,5% menjadi 147,62 yen per dolar AS; sementara terhadap euro naik 1,2% menjadi 1,1113 dolar per 1 euro.(hui/yn)