EtIndonesia. Tren yang tidak biasa dan agak meresahkan telah muncul: kucing dan anjing — pesaing utama dunia hewan peliharaan — mulai lebih mirip satu sama lain daripada sebelumnya. Dan tidak, ini bukan sekadar masalah imajinasi yang terlalu aktif.
Ahli biologi evolusi Dr. Abby Drake dari Universitas Cornell dan Dr. Jonathan Losos dari Universitas Washington meneliti bentuk tengkorak lebih dari 2.800 hewan, termasuk kucing domestik, anjing, dan berbagai spesies liar.
Penelitian mereka mengungkapkan pola yang mencolok: hewan peliharaan menunjukkan variasi bentuk tengkorak yang jauh lebih banyak daripada hewan liar. Hal ini sebagian besar merupakan hasil seleksi buatan — pembiakan selektif yang dilakukan manusia dari generasi ke generasi.
Diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences (PNAS), penelitian ini menyoroti beberapa wawasan mengejutkan tentang evolusi fisik dari dua hewan peliharaan kita yang paling kita cintai.
Temuan Drake dan Losos menunjukkan bahwa preferensi manusia memiliki efek yang lebih mendalam pada penampilan hewan peliharaan daripada yang mungkin kita sadari — bahkan mungkin mendorong mereka ke arah estetika yang sama dari waktu ke waktu.
Drake menjelaskan bagaimana pasangan itu awalnya bermaksud untuk “memetakan ruang bentuk kucing ke grafik yang sama dengan ruang bentuk anjing dan melihat betapa beragamnya kucing-kucing itu”.
Namun, mereka terkejut saat menemukan bahwa “ruang bentuk kucing tumpang tindih dengan ruang bentuk anjing”.
“Ketika saya melihat itu, saya berpikir, ‘Apa yang terjadi? Itu menakjubkan,'” Drake berbagi dalam siaran pers.
Tampaknya manusia, mungkin secara tidak sengaja, telah memahat kucing dan anjing tertentu menjadi bentuk yang sangat mirip.
Para peneliti menemukan bukti dari apa yang dapat digambarkan sebagai bentuk evolusi “meniru”, khususnya di antara ras dengan wajah yang sangat pendek.
Melalui generasi pengembangbiakan selektif, kedua spesies telah diarahkan ke bentuk tengkorak yang bulat dan berhidung pesek — tampilan yang dianggap menawan oleh banyak orang.
“Tengkorak anjing Pug atau Pekingese dan kucing Persia lebih mirip satu sama lain daripada tengkorak nenek moyang mereka, serigala dan kucing liar Afrika Utara,” ungkap Losos. “Saya rasa tidak ada yang menyangka hal itu.”
“Keluarga anjing dan kucing berbeda secara evolusi 50 juta tahun yang lalu. Jika Anda berpikir tentang anjing dan kucing di alam liar, mereka terlihat sangat berbeda,” lanjut Losos. “Apa yang terjadi sekarang adalah para peternak memilih ciri-ciri yang sama seperti bayi pada anjing dan kucing: mata besar, hidung kecil, dan kepala bulat. Siapa yang mengira bahwa Anda dapat menghapus secara substansial perbedaan yang terkumpul selama 50 juta tahun, hanya dengan memilih ciri-ciri tersebut?”(yn)
Sumber: indy100