Terowongan Sepanjang 4 Meter Membentang di Bawah Lokasi yang Diyakini Sebagai Bahtera Nuh, Klaim Peneliti

EtIndonesia. Formasi Durupinar di dekat Gunung Ararat di Turki telah lama diyakini sebagai sisa-sisa Bahtera Nuh. Beberapa peneliti telah mempelajarinya untuk menemukan petunjuk tentang pembentukannya dan apakah itu benar-benar perahu dalam Alkitab yang dibangun atas perintah Tuhan lebih dari 4.300 tahun yang lalu.

Seorang peneliti Amerika mengklaim bahwa dia memiliki bukti bahwa terowongan sepanjang 4 meter membentang melalui bagian tengah formasi tersebut, Mail Online melaporkan. Andrew Jones, seorang peneliti independen yang bekerja dengan Noah’s Ark Scans, menggunakan radar penembus tanah untuk mendeteksi struktur bersudut di bawah gundukan tersebut, selain sebuah rongga. Struktur tersebut telah terdeteksi sedalam 6 m di bawah permukaan, menurut Jones.

Tiga lapisan terdeteksi, mirip dengan tiga dek Bahtera Nuh

Menurut Alkitab, Bahtera Nuh memiliki tiga dek. Jones mengatakan bahwa pemindaiannya juga menemukan tiga lapisan di bawah bumi, yang mengisyaratkan kemiripan dengan deskripsi Alkitab tentang perahu yang dibangun untuk menyelamatkan satu pasang dari setiap spesies dari banjir dahsyat yang mengakhiri semua kehidupan di planet ini, kecuali semua orang yang berada di Bahtera Nuh.

Sebuah tim peneliti Amerika juga memindai area tersebut menggunakan radar dan mengklaim bahwa data di koridor tengah dan samping yang melintasi perahu telah diambil. Mereka mengatakan fitur yang menyerupai ruangan di bawah platform seperti dek telah terdeteksi di lokasi tersebut.

Jejak kimia Bahtera Nuh?

Jones mengatakan kepada The Christian Broadcasting Network (CBN) bahwa setelah bertahun-tahun, bahtera tersebut diyakini tidak berada di sana dalam kondisi terawetkan sepenuhnya. Namun, ada “jejak kimia, potongan kayu dan di tanah, berbentuk seperti aula.”

Pada awal Maret tahun ini, sebuah tim peneliti internasional yang mempelajari struktur tersebut menyatakan bahwa bahtera tersebut bukanlah mitos dan mereka telah menemukan petunjuk di gundukan yang menunjukkan bahwa struktur sepanjang 538 kaki itu milik perahu dalam Alkitab.
Mereka mempelajari sampel tanah dan menemukan jejak tanah liat, endapan laut, dan sisa-sisa makanan laut yang berasal dari 3.500 hingga 5.000 tahun yang lalu. Penemuan ini mendukung kisah kuno bahwa daerah tersebut tenggelam karena banjir besar.

Formasi Durupinar baru terungkap sekitar 77 tahun yang lalu. Menurut laporan, hujan lebat dan gempa bumi menyapu sebagian besar tanah pada bulan Mei 1948. Formasi misterius itu muncul dari bawah dan ditemukan oleh seorang penggembala Kurdi. (yn)

Sumber: wionews

FOKUS DUNIA

NEWS