Trump: Perundingan Damai Rusia-Ukraina Dimulai Segera! Vatikan Mungkin Akan Terlibat

EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (19 Mei) melakukan pembicaraan telepon selama dua setengah jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Setelah itu, Trump juga berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta para pemimpin negara Prancis, Jerman, Italia, dan Finlandia untuk menjelaskan arah perundingan. 

Tak lama kemudian, Trump menyatakan kepada media bahwa perundingan antara Rusia dan Ukraina akan segera dimulai, dan mengungkapkan bahwa Vatikan kemungkinan besar akan menjadi lokasi perundingan tersebut.


“Kami baru saja mengadakan pembicaraan selama dua setengah jam dengan Vladimir Putin, dan saya rasa kami telah mencapai beberapa kemajuan. Semoga kita bisa membuat sesuatu terjadi. Kami juga telah berbicara dengan sebagian besar pemimpin negara-negara Eropa. Kami sedang berupaya untuk mengakhiri konflik ini secepat mungkin,” kata Trump. 

Setelah berbicara dengan Putin, Trump segera menghubungi Presiden Ukraina Zelenskyy, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta para pemimpin Prancis, Italia, Jerman, dan Finlandia, untuk menyampaikan bahwa “perundingan antara Rusia dan Ukraina akan segera dimulai.”

Trump juga mengungkapkan bahwa Vatikan kemungkinan besar akan menjadi lokasi perundingan.

Putin menyatakan bahwa pembicaraannya dengan Presiden Trump bersifat mendalam, jujur, dan sangat konstruktif.

Putin menekankan bahwa Rusia mendukung penyelesaian damai atas konflik ini, namun menegaskan bahwa harus ditemukan cara paling efektif untuk mencapai perdamaian. Ia menyebutkan bahwa dirinya dan Trump telah menyepakati bahwa Rusia bersedia menandatangani nota kesepahaman dengan Ukraina mengenai syarat-syarat gencatan senjata di masa mendatang.

 “Nota kesepahaman ini akan memuat serangkaian isu penting, seperti prinsip penyelesaian, klausul perjanjian damai yang mungkin, termasuk kemungkinan penerapan gencatan senjata untuk jangka waktu tertentu apabila kesepakatan tercapai,” katanya. 

Putin kembali menegaskan posisi Rusia, yaitu bahwa hal paling penting adalah menghapus akar penyebab krisis Ukraina. Ia menyatakan bahwa baik Rusia maupun Ukraina harus menunjukkan niat terbesar untuk mencapai perdamaian, serta menemukan solusi kompromi yang menguntungkan semua pihak.

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensyky menyampaikan di Kyiv bahwa Ukraina dan para sekutunya sedang mempertimbangkan untuk mengadakan konferensi tingkat tinggi yang melibatkan banyak pihak sebagai bagian dari upaya mengakhiri perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy:  “Kami berharap konferensi ini akan dihadiri oleh para pemimpin tinggi: termasuk dari Amerika Serikat, Ukraina, Rusia, negara-negara Eropa, dan Inggris.”

Saat membicarakan isi percakapannya dengan Trump, Zelenskyy menyebutkan bahwa ia mengajukan tiga hal utama:

  1. Permintaan untuk segera menerapkan gencatan senjata secara menyeluruh;
  2. Jika Rusia menolak gencatan senjata, maka ia meminta Amerika Serikat mempertimbangkan sanksi yang lebih berat terhadap Moskow;
  3. Tidak seorang pun boleh membuat keputusan terkait Ukraina tanpa kehadiran Ukraina dalam pembicaraan.

Laporan oleh Yi Jing untuk NTD

FOKUS DUNIA

NEWS