EtIndonesia. Pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping pada 19 Mei sore, muncul di Luoyang, Henan, dan mengunjungi Kuil Kuda Putih (Baima Si) serta Gua Batu Longmen. Kepala Kantor Umum Partai, Cai Qi, tidak tampak ikut serta; hanya orang kepercayaan Xi, He Lifeng, yang mendampingi.
Belakangan ini, rumor tentang Xi kehilangan kekuasaan terus beredar, dan publik memperhatikan bahwa setiap kali terjadi krisis politik, Xi kerap keluar “menyembah Buddha”, hingga dijuluki “pelarian mendadak ke Buddha”.
Xi Jinping Kunjungi Baima Si dan Gua Longmen
Media resmi CCTV Tiongkok merilis video kunjungan Xi di Luoyang. Ia pertama-tama menginspeksi perusahaan Luoyang Bearing Group Co., Ltd., lalu mengunjungi Baima Si dan Gua Longmen.
Dalam rekaman video, tampak Xi Jinping berambut putih, berjalan tertatih, dan tubuhnya tampak kurus. Saat berada di Baima Si, ia dan pejabat yang menyertainya masuk ke sebuah aula besar, yang dari tampilannya diduga adalah Aula Raja Langit (Tianwang Dian).
Menurut catatan publik, Baima Si merupakan kuil Buddha pertama yang dibangun secara resmi di Tiongkok, atas perintah Kaisar Ming dari Dinasti Han. Bangunan-bangunan peninggalan yang masih ada saat ini berasal dari Dinasti Yuan, Ming, dan Qing, seperti Aula Raja Langit, Aula Buddha Besar, Aula Mahavira, dan Aula Penyambutan. Di dalam Aula Raja Langit terdapat patung Buddha Maitreya, serta patung Empat Raja Langit di sisi kanan dan kiri aula.

Setelah mengunjungi Baima Si, Xi langsung menuju Gua Longmen. Dalam video, Xi tampak berdiri di sebuah balkon pengamatan, memandang ke atas pada patung-patung Buddha yang terukir di tebing.
Area Dibersihkan, “Wisatawan” Kemungkinan Figuran
Tidak ada wisatawan terlihat di tempat yang dikunjungi Xi, menandakan kawasan Gua Longmen telah dikosongkan terlebih dahulu. “Wisatawan” yang tampak menyambut Xi dalam video kemungkinan besar merupakan figuran yang diatur oleh pemerintah, sesuai kebiasaan Partai Komunis.
Dari video resmi yang dirilis, tampak bahwa kunjungan Xi ke Luoyang kali ini tidak diikuti oleh Cai Qi, Kepala Kantor Umum Partai, melainkan hanya ditemani oleh He Lifeng, Wakil Perdana Menteri yang dikenal sebagai orang kepercayaan Xi.
Hubungan Dekat He Lifeng dengan Xi Jinping
Diketahui, hubungan antara He Lifeng dan Xi sangat erat. He pernah menjadi pendamping pengantin saat Xi menikah di Xiamen, Fujian. He Lifeng lahir di Provinsi Fujian dan telah bekerja di sana selama 25 tahun, 17 tahun di antaranya bersamaan dengan masa kerja Xi di provinsi yang sama.
Profesor Alfred Wu dari National University of Singapore pernah menganalisis bahwa keunggulan utama He adalah karena telah dipercaya Xi sejak sebelum naik ke puncak kekuasaan. Ia dianggap sebagai bagian dari lingkaran dalam dan tidak menjadi ancaman bagi Xi. “Tugas utama He Lifeng adalah melaksanakan instruksi Xi Jinping; ia sepenuhnya dalam posisi bawahan,” ujarnya.
He Lifeng Baru Saja Selesaikan Perundingan Dagang dengan AS
Perlu dicatat bahwa He Lifeng baru saja menghadiri perundingan dagang tingkat tinggi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Pada 10–11 Mei, pembicaraan berlangsung di Jenewa, Swiss, dengan He sebagai pemimpin delegasi PKT. Hasil perundingan sangat mengejutkan: kedua pihak sepakat untuk menurunkan tarif secara signifikan—dari 145% menjadi 30% di pihak AS, dan dari 125% menjadi 10% di pihak PKT.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia hanya akan menurunkan tarif jika Tiongkok bersedia membuat konsesi. Setelah perundingan, dalam wawancara dengan Fox, Trump mengatakan: “Jika saya tidak mencapai kesepakatan itu dengan Tiongkok, saya pikir Tiongkok (PKT) mungkin sudah tercerai-berai.”
Xi Jinping Sembah Buddha di Tengah Krisis?
Pengamat mencatat bahwa setiap kali terjadi krisis politik di internal PKT, Xi kerap melakukan perjalanan yang tampak seperti “sembah Buddha”, sehingga disebut oleh publik sebagai bentuk “mendadak mencari Buddha”.
Contohnya, pada musim panas 2019, menjelang pertemuan Beidaihe, Xi sempat menghilang selama lebih dari 10 hari. Ketika akhirnya muncul kembali, ia terlihat mengunjungi Gua Mogao di Gansu, yang juga dikenal sebagai “Gua Seribu Buddha”.
Pada September 2024, Xi mengunjungi Shaanxi dan Gansu. Dalam laporan resmi, tampak Xi mengamati patung Buddha di Gua Maijishan, Tian Shui, Gansu. Wajahnya terlihat pucat dan perutnya tampak mengecil.
Komentator politik Tiongkok di AS, Tang Jingyuan, mengatakan kepada NTD: “Dari gambar yang dirilis media resmi, Xi Jinping memang terlihat lebih kurus, ini tidak mengejutkan. Jelas ada masalah kesehatan, apalagi ada rumor ia pernah menjalani operasi otak, semua ini menunjukkan kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan.”
Ia menambahkan bahwa di usia 71 tahun, wajar jika Xi mengalami masalah kesehatan. Ia juga mencatat bahwa meskipun pemimpin PKT secara resmi menganut ateisme, sejak era Mao Zedong tidak ada satu pun pemimpin yang benar-benar tidak percaya pada “takdir langit”.
Tang menyimpulkan bahwa kebiasaan Xi “mencari Buddha” ini mencerminkan keterdesakan dan kebuntuan dalam menghadapi tekanan politik dan ekonomi, baik dari dalam maupun luar negeri. (Hui)
(Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui)