ErabaruNews – Bus tanpa sopir pertama di Norwegia kini mulai beroperasi di jalan umum, sejak akhir Januari 2018 lalu. Proyek ini merupakan bagian dari program kemitraan inovasi Pemerintah dengan Vinnova, seperti dikutip dari DriveSweden.Net, Jumat (23/2/2018).
Namun, bus otonom itu baru melayani penumpang hanya sejauh sekitar satu kilometer. Bus mengangkut penumpang di kota distrik Kista, sebuah cluster distrik bisnis IT terkemuka.
Proyek itu diberi nama ‘Autopilot’ dan dioperasikan oleh perusahaan bus Nobina. Mereka bekerjasama dengan Ericsson, Swedish Railways, KTH Royal Institute of Technology, perusahaan real estat Klövern, Urban ICT Arena dan City of Stockholm.
Ujicoba bus otonom ini didanai melalui Drive Sweden, sebuah program inovasi strategis yang diselenggarakan oleh Lindholmen Science Park. Mereka menyatukan stake-holder pada sektor bisnis, akademisi, dan sektor publik.
Ketua Drive Sweden, Catharina Elmsäter-Svärd, mengatakan program ini bisa berjalan tidak lain karena kerjasama semua pihak. Ketiadaan ego sektoral akan membuat program pelayanan terhadap masyarakat seperti ini akan berhasil dengan baik.
“Ini adalah model khas Swedia yang memungkinkan kita bekerja sama secara luas seperti ini. Baik itu seputar isu undang-undang, dan dimulainya pengujian dan persiapan operasional,” kata Catharina.
Proyek di Kista akan berlangsung selama enam bulan dan melibatkan dua bus, yang masing-masing membawa 11 penumpang dan ‘konduktor’. Ini akan menjadi pelengkap transportasi umum yang mapan untuk meningkatkan aksesibilitas.
“Kita bisa bangga bahwa kita telah sampai sejauh ini-Swedia memimpin dunia di bidang ini bersama Belanda, Singapura, dan AS,” imbuh Catharina.
Drive Swedia sedang mengejar pengembangan sistem transportasi untuk angkutan orang dan barang berdasarkan otomasi, digitalisasi, dan layanan maksimal.
Sementara itu, Peter Hafmar, direktur perusahaan Nobina Technology menjelaskan bahwa Kendaraan ini tidak mempunyai setir yang biasanya dimiliki bus. Bus juga tidak dilengkapoi dashboard, seperti dikutip dari VOA.
Bus menggunakan sensor yang memungkinkan kendaraan otonom melihat sekelilingnya. Dengan sensor penuh, kendaraan dapat menempuh jalan dengan benar, tiba di tujuan dengan selamat tanpa benturan.
“Apabila ada orang yang melompat di depan kendaraan, bus akan bereaksi terhadapnya, dengan mengerem dan melambat atau langsung berhenti,” ujar Peter.
Dalam uji coba itu, bus akan berjalan dengan kecepatan yang tidak lebih dari 20 kilometer per jam. Para penumpang nampaknya menyukai bus ini.
Sebab, di luar dugaan mereka, bus sanggup berjalan dengan mulus tanpa guncangan. Sebab, komputer cenderung membuat lebih sedikit kesalahan daripada sopir manusia. (waa)