EpochTimesId – Para guru di sebuah distrik di Kentucky akan diperbolehkan membawa senjata tersembunyi ke sekolah. Sebuah proposal telah disetujui pekan ini oleh dewan sekolah negeri.
Pemungutan suara digelar oleh Dewan Sekolah Pike County. Voting itu dilakukan ketika orang tua, guru, dan administrator sekolah menggelar pertemuan dengan balai kota tentang masalah keamanan sekolah.
Pemungutan suara ini dilatar belakangi peristiwa penembakan di sejumlah sekolah dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu insiden terjadi pada sebuah SMA di Marshall County, sebelah barat Kentucky yang menewaskan dua orang.
Pemungutan suara memberi wewenang kepada dewan pengurus untuk bekerja sama dengan Kantor Sheriff Pike County untuk menyusun sebuah kebijakan formal, seperti dikutip The Epoch Times dari Lexington Herald-Leader.
Kantor sheriff setempat dipastikan akan mengawasi program tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Pike County, Reed Adkins mengatakan bahwa dia berharap program untuk mempersenjatai guru di sekolah paling lambat bisa berjalan pada awal tahun ajaran berikutnya.
“Kita berharap bahwa dewan membuat keputusan yang tepat untuk anak-anak, tapi saya tahu sekarang ada sesuatu yang harus dilakukan. Kami mungkin akan dikritik, tapi pada akhirnya saya akan sangat siap menerima kritik demi melindungi murid-murid saya,” kata Adkins.
Finally, a REAL solution. Hope more Ky schools follow. https://t.co/tCoERu25MD
— Thomas Massie (@RepThomasMassie) February 27, 2018
Hampir semua orang yang berbicara pada pertemuan tersebut mendukung kebijakan mempersenjatai staf sekolah. Namun, mereka harus dilatih dan dibina oleh kantor sheriff.
Pejabat negara bagian di Florida juga mendukung gerakan serupa pekan ini. Kebijakan itu diambil menyusul penembakan pada 14 Februari lalu di SMA Marjory Stoneman Douglas.
Penembakan di SMA Florida itu menewaskan 17 orang dan melukai belasan orang lainnya.
Presiden Donald Trump menjadi salah satu pejabat federal yang telah menyatakan dukungannya untuk mempersenjatai guru. Walau kebijakan itu menjadi wewenang masing-masing negara bagian.
Trump beralasan bahwa kurangnya orang bersenjata di sekolah membuat pendidik dan siswa tidak berdaya melawan seorang penembak.
Saat ini tidak ada distrik di Kentucky yang memungkinkan guru membawa senjata dengan posisi terbuka atau bisa dilihat orang lain. Namun distrik di setidaknya delapan negara bagian sudah mengizinkan guru untuk membawa pistol dengan menyembunyikannya, seperti dikutip dari The Wall Street Journal.
“Semakin cepat kita dapat merespons, semakin banyak anak-anak kita yang diselamatkan,” kata Christopher Burrows, inspektur di Georgetown Excempted Village Schools, sebuah distrik dengan 1.060 siswa di Georgetown, Ohio, di mana beberapa pegawai sekolah membawa senjata api.
“Orang-orang yang bersenjata adalah bagian dari tim keselamatan kita,” sambungnya. (NTD.tv/The Epoch Times/waa)