EpochTimesId – Istana Korea Selatan, Cheong Wa Dae pada 4 Maret 2018 mengumumkan akan mengirim utusan khusus yang dipimpin oleh pejabat keamanan senior. Utusan dikirim untuk melakukan kunjungan selama 2 hari ke Korea Utara mulai hari Senin 5 Maret, menyusul usul Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akhir pekan lalu.
Seperti dikutip Epoch Times dari Reuters dan ‘Politico’, istana kepresidenan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (4/3/2018), utusan khusus tersebut akan dipimpin oleh Chung Eui-yong. Dia adalah kepala Kantor Keamanan Nasional di Cheong Wa Dae.
Utusan khusus itu berkekuatan 10 orang diplomat. Diantara anggota utusan ada nama presiden Badan Intelijen Nasional, Suh Hoon, dan seorang pejabat veteran yang pernah melakukan negosiasi dengan Korea Utara di masa lalu.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa kunjungan saat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Korea Selatan untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Selain itu juga untuk mengembangkan hubungan antara kedua Korea, demi memperlancar rencana dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
Usai mengunjungi Korea Utara delegasi akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk memperjelas situasi. Otoritas Seoul mengatakan bahwa mereka juga akan bekerja sama dengan pejabat-pejabat Jepang dan Tiongkok.
Hari Kamis (1 Maret 2018) lalu, Trump telah melakukan pembicaraan telepon dengan Moon Jae-in. Keduanya setuju dengan dialog apa saja dengan Korea Utara, asalkan jalannya dialog menuju target jelas untuk denuklirisasi semenanjung.
Sabtu malam kemarin, Trump mengadakan makan malam bersama dengan sejumlah pejabat dari media, parlemen, pemerintahan dan militer di Grill Club. Pada kesempatan tersebut, Trump memang bersenda gurau dan tertawa lepas sehingga menjadikan suasana penuh ceria.
Namun, Trump tidak lupa untuk menggunakan kesempatan itu untuk mengisyaratkan kemungkinan adanya dialog dengan Korut. Dia juga menegaskan bahwa dialog hanya tertuju pada upaya denuklirisasi semenanjung.
“Saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan untuk berdialog langsung dengan Kim Jong-un. Tidak akan mengesampingkan. Beberapa hari lalu mereka (Korea Utara) mengatakan, ‘Kami ingin berdialog’.”
“Kami juga ingin berdialog, tapi kalian harus menerima dinuklirisasi, perlu menghentikan program pengembangan senjata nuklir. Mari kita lihat apa yang terjadi, mungkin saja hal-hal positif sedang terjadi, dan saya harap ini benar, dan kami akan bertemu untuk melihat apakah ada hal positif yang terjadi,” beber Trump.
Setelah ucapan Trump tersebut keluar, presiden Korea Selatan hari Minggu mengumumkan rencana mengirim utusan khusus ke Utara. Dia juga mengumumkan langkah ini digelar dalam rangka mempersiapkan jalan menuju dialog antara Korea Utara dengan Amerika Serikat.
Suasa santai penuh senda gurau malam itu membuat reporter media yang hadir juga bingung, apakah ucapan Trump itu serius atau hanya bercanda? Apakah dialog dengan Korut sudah akan dimulai?
Beberapa waktu lalu Korut mengisyaratkan rencana untuk berdialog dengan AS. Sebelum Olimpiade PyeongChang dan telah ditanggapi ‘OK’ oleh Wapres Mike Pence. Tetapi di saat terakhir, rencana pertemuan dibatalkan secara sepihak oleh Korea Utara.
Hari Sabtu lalu, Korea Utara kembali mengulangi kesediaannya untuk bernegosiasi dengan AS. Namun Kim Jong-un menolak prasyarat apapun yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Sabtu malam lalu adalah pertama kalinya Trump menghadiri acara kumpul media sejak menjabat sebagai Presiden AS. Sebagaimana kebiasaannya, ia memulai pidato 30 menit itu dengan nada humor.
Dia membuat lelucon tentang dirinya, menantunya Jared Corey Kushner yang juga merangkap jabatan konsultan senior Gedung Putih, wapres dan orang lainnya. (Zhang Ting/ET/Sinatra/waa)