oleh Huang Kaixi
Presiden yang berhasil mengakhiri kekuasaan militer atas Myanmar selama setengah abad, tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya setelah 2 tahun menjabat dengan alasan ingin beristirahat sejenak.
U Htin Kyaw dilantik sebagai presiden Myanmar pada 31 Maret 2016, namun 10 hari menjelang 2 tahun berkuasa, ia menyampaikan berita yang cukup mengejutkan tersebut lewat situs web resmi Facebook pada 21 Maret.
Alasannya simple sekali, yakni ingin beristirahat sejenak. Tetapi U Htin Kyaw tidak membubuhkan tandatangannya di pernyataan itu.
Pernyataan itu, menurut Konstitusi Myanmar, proses pengunduran diri seorang presiden harus diselesaikan dalam 7 hari kerja dan Wakil Presiden U Myint Swe akan mengambil alih posisi sampai majelis atas dan rendah mengajukan calon dan presiden berikutnya terpilih.
Pemimpin spiritual Myanmar Aung San Suu Kyi, tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden karena pembatasan yang diberlakukan oleh Konstitusi Myanmar.
Lebih dari setahun yang lalu desas-desus mengenai presiden Myanmar ingin turun tahta sudah beredar.
Namun, pejabat pemerintah dan Liga Nasional untuk Partai Demokrasi berulang kali membantah desas-desus tersebut, sampai saat ini pejabat pemerintah baru bersedia mengakui bahwa presiden telah berulang kali melakukan perjalanan ke luar negeri untuk konsultasi medis. (Sinatra/asr)