oleh Zhang Ting
Hari Jumat (23/03/2018) kembali terdengar berita tentang perusahaan Tiongkok gagal mengakuisisi saham perusahaan Jerman.
Tetapi dalam waktu yang hampir bersamaan, perusahaan listrik raksasa Jerman 50Hertz menyambut gembira perusahaan jaringan listrik raksasa Elia dari Belgia yang baru memiliki 20 % saham atas perusahaan 50Hertz.
Ini menandakan bahwa perusahaan State Grid Tiongkok gagal masuk perusahaan Jerman. Sebagaimana dituturkan oleh sumber bahwa pemerintah Jerman ikut berperan dalam mendorong Elia maju untuk menggeser State Grid dari persaingan.
Reuters melaporkan bahwa, Elia kini jadi memiliki total 60 % dari saham perusahaan 50Hertz. 40% saham lainnya dimiliki oleh perusahaan IFM Australia.
Menurut pernyataan resmi perusahaan Elia yang dikeluarkan pada 23 Maret bahwa, IFM pada 2 Februari lalu memutuskan untuk menjual 20% saham perusahaan mereka.
Elia mengatakan telah memutuskan untuk menggunakan hak prioritas yang dimiliki perusahaannya untuk membeli 20 % saham 50Hertz dengan nilai 976.5 juta Euro (setara USD. 1,2 miliar).
Hal ini membuat Elia memiliki total 80 % saham 50Hertz, sedangkan IFM masih memegang 20 % saham. Pernyataan itu juga mengatakan: “Elia berharap untuk melanjutkan kerjasama yang baik dengan IFM”
Boris Schucht, CEO 50Hertz melalui website perusahaan menyatakan bahwa perusahaan memuji keputusan Elia, pemegang saham terbesar 50Hertz memutuskan untuk membeli 20 % saham yang ditawarkan. “Ini adalah signal yang kuat untuk terus mempromosikan transisi energi di Jerman dan Eropa”
Perusahaan Elia dalam pernyataannya mengatakan bahwa transaksi pembelian saham ini diharapkan dapat diselesaikan dalam kuartal kedua tahun ini.
Niat State Grid membeli saham 50Hertz membuat politisi Jerman khawatir
Perusahaan 50Hertz merupakan 1 dari 4 perusahaan besar yang mengelola transmisi di Jerman, mengkhususkan diri di bidang pembangkit listrik bertenaga angin yang mampu berintegrasi dengan cuaca yang bervariasi. Dan ia juga memainkan peran penting dalam transisi ke energi terbarukan di Jerman.
Reuters melaporkan bahwa State Grid tertarik untuk membeli 20 % saham 50Hertz, dan niatnya itu telah memicu kecemasan di kalangan politik Jerman. Anggota DPR Rusia khawatir jika teknologi kunci Jerman jatuh ke dalam genggaman Tiongkok, selain dalam rangka mencegah perusahaan Jerman diakuisisi oleh pihak asing.
Matthias Machnig. Mensekneg. Kementerian Ekonomi dan Energi Jerman pada bulan Februari tahun ini dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg mengatakan : “Investasi Tiongkok komunis di industri strategis milik negara lain sedang meningkat.”
Matthias Machnig mengatakan bahwa terlepas dari apakah Tiongkok komunis berniat menjiplak teknologi Jerman untuk dipakai di Tiongkok Daratan, Tetapi ini adalah masalah keamanan juga, sehingga membutuhkan penelitian dan evaluasi berdasarkan kasus per kasus.
Akhir bulan Pebruari, pemerintah Jerman mengatakan sedang mendalami rencana State Grid Tiongkok mengakuisisi saham perusahaan 50Hertz.
Media bisnis Jerman ‘Handelsblatt’ mengutip ucapan Christian Hirte, seorang anggota dewan dari partai CDU memberitakan bahwa, Jerman pada dasarnya terbuka bagi investasi asing, tetapi rencana Tiongkok membeli saham 50Hertz tersebut perlu pengamatan yang cermat, Bagaimana pun juga jaringan listrik adalah bagian dari sistem saraf ekonomi suatu negara.
Dalam wawancara dengan Nihon Keizai Shinbun, Christian Hirte mengatakan, siapa pembeli potensial pasti ada perbedaannya. Tentu saja anggota DPR Jerman akan lebih meningkatkan kewaspadaannya jika pembeli saham tersebut adalah BUMN suatu negara.
Laporan media tersebut juga menyebutkan bahwa andai kata State Grid berhasil membeli 20 % saham 50Hertz, maka ia akan tercatat sebagai investasi pertama Tiongkok di bidang infrastruktur kunci Jerman.
Laporan mengutip ‘Handelsblatt’ mengatakan, menurut ungkapan seorang sumber bahwa Kementerian Ekonomi Jerman telah berusaha untuk meyakinkan pemegang saham mayoritas perusahaan 50Hertz yaitu perusahaan Elia menggunakan hak prioritasnya untuk membeli saham termaksud dalam rangka menggeser niat pihak Tiongkok. Namun, Kementerian Ekonomi Jerman menolak berkomentar tentang hal ini.
Beberapa komentator mengatakan bahwa State Grid Tiongkok telah memiliki saham di perusahaan jaringan listrik di berbagai negara seperti Portugal, Italia, Yunani dan negara lainnya di benua Eropa. Tujuannya membeli saham 50Hertz diyakini adalah ingin menyerap pengalaman transisi energi Jerman, mungkin juga rencana tersebut juga terkait dengan proyek infrastruktur OBOR (One Belt One Road).
Akuisisi saham oleh State Grid bukan yang pertama kali ‘menabrak tembok’
Dua tahun lalu, State Grid Corporation telah mencoba untuk membeli saham perusahaan energi Belgia EANDIS, sebuah perusahaan yang menyediakan gas alam dan listrik untuk 80 % dari penduduk wilayah Flanders.
Badan intelijen Belgia memperingatkan pemerintah Belgia itu dalam memo bernada keras dengan membubuhkan tulisan sangat berhati-hati terhadap rencana Tiongkok komunis mengambilalih perusahaan jaringan energi Belgia.
Memo National Security Agency Belgia memperingatkan : “Jaringan listrik dianggap sebagai bagian dari strategi Tiongkok karena hubungan yang erat antara State Grid Corporation dengan PKT dan pihak berwenang Tiongkok. Kita mengingatkan untuk memberikan kewaspadaan yang tinggi terhadap investasi asing di bidang aspek strategis”
Memorandum itu juga memperingatkan bahwa, jika State Grid diizinkan untuk membeli, maka banyak informasi tentang pelanggan kita akan diserahkan kepada pemerintah Tiongkok dan badan-badan intelijen dan institusi militer mereka.
Peringatan badan intelijen Belgia akhirnya berhasil menghentikan rencana akuisisi saham.
Negara-negara Barat waspada terhadap investasi Tiongkok
‘The Malaysian Reserve’ mengutip ungkapan seorang sumber yang merupakan pejabat pemerintah yang dekat dengan Kanselir Angela Merkel memberitakan bahwa, Pendekatan Strategis Tiongkok ke Eropa telah menjadi perhatian serius Angela Merkel.
Ia sampai tiga kali sebulan dalam pidato publik pada awal tahun ini menyebutkan ancaman serangan Tiongkok ke Eropa melalui investasi, dan menekankan perlunya Eropa meningkatkan kewaspadaan, termasuk bersatu dalam melawan kebijakan Tiongkok komunis.
Bulan Agustus tahun lalu, 3 negara besar Uni Eropa, Prancis, Jerman dan Italia meminta Komisi Eropa untuk memerankan polisi dalam mempertimbangkan boleh tidaknya akuisisi perusahaan di Eropa oleh pihak asing. Menilai apakah akuisisi bermotif politik dalam rangka melindungi perusahaan-perusahaan inovatif di Eropa.
Tidak hanya itu, investasi Tiongkok di perusahaan Amerika Serikat juga sering ‘menabrak tembok’, Banyak rencana akuisisi perusahaan Amerika Serikat oleh pihak Tiongkok telah ditolak, termasuk rencana akuisisi saham perusahaan MoneyGram International oleh Ant Financial milik Jack Ma. (Sinatra/asr)