EpochTimesId – Pemerintah negara bagian Illinois mengatakan ada puluhan kasus pendarahan parah akibat merokok ganja sintetis. Korban mengalami batuk darah, berdarah pada urin, hidung berdarah, dan gejala lainnya.
Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, seperti dikutip The Epoch Times dari MyFox8 melaporkan bahwa dua orang korban diantaranya meninggal dunia. Sementara 54 korban lainnya masih kritis akibat pendarahan hebat.
Dua korban tewas dilaporkan dari kota Chicago dan Illinois tengah.
Melaney Arnold, juru bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka menerima ‘wabah’ sebesar ini, yang disebabkan oleh ganja sintetis atau palsu.
“Ini adalah pertama kalinya kami melihat wabah sebesar ini di daerah tersebut,” kata Melaney Arnold, seperti dikutip oleh situs afiliasi Fox.
“Kami bekerja dengan banyak mitra berbeda di seluruh kota dan negara bagian saat kami menyelidiki wabah ini. Mungkin akan ada tambahan korban jiwa yang akan datang; sulit untuk mengatakannya.”
“Kami melakukan apa pun yang kami bisa untuk menjangkau siapa pun yang mungkin terkena dampak dari wabah ini,” lanjut Melaney.
Substansi, kanabinoid sintetik — yang dikenal banyak orang sebagai ‘Bumbu (Dapur)’ atau ‘K2’, bisa dibeli di pom bensin, toko rokok, dan toko online. Produk Sintetis itu mengandung sejumlah bahan kimia buatan seperti cannabicyclohexanol, JWH-018, JWH-073, atau HU-210.
Synthetic cannabinoids — often called Spice, K2 or fake weed — have been tied to 46 cases of severe bleeding, including one death #KSATnews https://t.co/ZgE8spojp2
— KSAT 12 (@ksatnews) April 2, 2018
“Kami terus melihat jumlah kasus yang meningkat,” ujar Dr. Nirav Shah, dari Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Situs web ‘National Institute of Drug Abuse’, Drugabuse.gov mengatakan bahwa, “Cannabinoids sintetis adalah bahan kimia yang mengubah pikiran manusia yang disemprotkan pada bahan tanaman yang dikeringkan, diparut sehingga dapat diasapi atau dijual sebagai cairan untuk diuapkan dan dihirup, melalui rokok elektronik dan perangkat lain.”
Bahan produk ini juga sering dipasarkan sebagai alternatif yang aman dan legal untuk pengganti/substitusi ganja di Amerika Serikat. Pejabat AS mengatakan bahwa produk ini ‘mempengaruhi otak jauh lebih kuat daripada ganja’ dan ‘efek yang sebenarnya terhadap pengguna dan pecandu tidak dapat diprediksi’.
Dalam beberapa kasus, konsumsi ganja sintetis bahkan lebih berbahaya daripada ganja alami, sehingga lebih berpotensi menimbulkan kematian.
“Dalam ‘wabah’ ini, bagian dari produk tembakau yang ‘alami’ yang juga dicampur bahan tanaman kering lainnya. Tembakau itu kemudian dicampur dengan ganja sintetis,” kata Drugabuse.gov.
Situs itu menambahkan bahwa ganja sintetis itu bisa membuat ketagihan atau kecanduan berat. (The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA