EpochTimesId – Seorang pria mengemudikan mobil van kemping menabrak sejumlah orang yang tengah duduk di area terbuka sebuah restoran di kota Muenster, Jerman, Sabtu (7/4/2018). Namun, menteri dalam negeri (regional) North Rhine-Westphalia, Herbert Reul, mengatakan bahwa pelaku bertindak sendirian dan bukan bagian dari kelompok jaringan teroris.
Pelaku yang diduga memiliki masalah kesehatan mental itu menewaskan dua orang korban. Dia menabrakkan kendaraan itu ke orang-orang yang duduk di meja makan di luar restoran Grosser Kiepenkerl.
Restoran itu adalah tujuan populer bagi turis di kota tua kota pada kawasan universitas di Jerman barat. Tersangka kemudian menembak mati dirinya sendiri.
“Kami sekarang tahu itu kemungkinan besar seorang pelaku tunggal, seorang Jerman. Ada banyak indikasi, orang itu memiliki kelainan (psikologis). Ini harus diselidiki secara hati-hati,” kata Herbert Reul, kepada wartawan.
Herbert berkunjung guna memberikan penghormatan kepada para korban serangan. Dia datang dengan Menteri Dalam Negeri Federal, Horst Seehofer dan Perdana Menteri negara bagian, Armin Laschet.
Polisi mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka masih menyelidiki kemungkinan motif serangan. Mereka juga melakukan penyelidik forensik di seluruh kawasan tempat serangan terjadi guna mencari petunjuk demi terangnya kasus tersebut.
Video Pilihan Erabaru Chanel :
Seehofer menggambarkan serangan itu sebagai ‘kejahatan pengecut dan brutal’. Dia, Laschet dan Reul meletakkan bunga di Muenster tengah dan memberi penghormatan kepada para korban serangan itu.
“Kami telah mengalami lagi bahwa … keamanan absolut sayangnya tidak mungkin,” kata Seehofer.
Dia menambahkan bahwa pemerintah akan melakukan segala cara untuk melindungi warga negara.
Sementara itu, polisi mengatakan pelaku teror berusia 48 tahun. The Frankfurter Allgemeine Zeitung melaporkan dalam edisi online bahwa pelaku diidentifikasi sebagai Jens R, yang tinggal sekitar 2 km dari lokasi serangan.
Korban tewas diidentifikasi sebagai wanita 51 tahun dari daerah Lueneburg di Jerman utara dan seorang pria berusia 65 tahun dari daerah Borken, Muenster.
Kanselir Angela Merkel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia ‘sangat terguncang’. Dalam bulan-bulan sebelum serangan Berlin, Jerman menderita sejumlah serangan militan Islam berskala kecil.
Beberapa serangan teror terkait dengan keputusan Merkel pada tahun 2015 untuk membuka perbatasan negara itu dengan masuknya para imigran. Banyak dari mereka adalah pengungsi dari negara konflik dan perang di Timur Tengah.
Serangan Sabtu di Muenster terjadi setahun setelah serangan truk di Stockholm, di mana seorang tersangka pejuang garis keras dari militan Islam ISIS menewaskan lima warga.
Pada Sabtu malam, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan berisikan dukungan dan doa dari Presiden AS, Donald Trump kepada keluarga korban yang tewas.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga men-tweet, “Saya turut berduka untuk korban serangan di Muenster. Prancis turut serta dalam penderitaan Jerman.” (Reuters/The Epoch Times/waa)
Video Rekomendasi :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA