oleh Xia Yu
Hari Rabu, (18/04/2018) Majelis Nasional Kuba mengadakan pertemuan untuk menunjuk Wakil Presiden Kuba saat ini Miguel Diaz-Canel sebagai presiden menggantikan Raul Castro.
Miguel akan menjadi kepala negara Kuba pertama sejak tahun 1959 yang bukan berasal dari keluarga Castro.
Fidel Castro mulai memerintah Kuba sejak tahun 1959 yang kemudian mengundurkan diri pada tahun 2008 dan menyerahkan kekuasaan kepada adik kandungnya Raul Castro.
Raul yang kini yang berusia 86 tahun telah 10 tahun memimpin Kuba. Beberapa tahun lalu ia mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden.
Namun laporan Reuters menyebutkan bahwa lengsernya Castro dari jabatan presiden tampaknya tidak akan berdampak buruk bagi Kuba, paling tidak untuk sementara waktu ini.
Miguel Diaz-Canel sekarang berumur 57 tahun, sebelumnya adalah Wakil Presiden Pertama Kuba. Setelah bertahun-tahun berhubungan dengan Partai Komunis Kuba, dia dianggap memiliki kredibilitas yang tinggi, yang mampu menjaga ideologi saudara-saudara Castro dan pendukung mereka.
Reuters melaporkan bahwa meskipun kaum muda Kuba menginginkan masyarakat untuk mempercepat perkembangannya, tetapi presiden yang baru pada awalnya jelas akan berikap hati-hati untuk mengkonsolidasikan dukungan dari kaum konservatif di dalam partai dan tidak mungkin langsung menuju pemerintahan satu partai.
Sidang Majelis stempel karet yang diadakan pada hari Rabu itu dibutuhkan untuk memilih 30 orang anggota Dewan Negara Kuba demi pemungutan suara yang akan memenangkan Miguel Diaz-Canel. Presiden baru dan kabinetnya akan dilantik pada hari Kamis.
Selama masa jabatannya sebagai wakil presiden, Miguel Diaz-Canel telah membantu Castro dengan reformasi ekonomi walau berskala kecil.
Fidel Castro meninggal dunia pada tahun 2016.
Reuters melaporkan bahwa meskipun Miguel Diaz-Cannel ditunjuk sebagai presiden dengan usia yang relatif muda, tapi anggota keluarga Castro dan para pemimpin komunis senior lainnya tetap akan mempertahankan kekuasaan yang cukup besar dalam negara, setidaknya sampai pada kongres partai tahun 2021.
Fox News melaporkan bahwa penunjukan Miguel Diaz-Canel dipertanyakan oleh anggota Kongres AS etnis Kuba bernama Mario Diaz-Balart.
Dia mengtakan : “Raul Castro masih satu-satunya pemimpin sah dari partai dan angkatan bersenjata Kuba. Menantu laki-lakinya masih merupakan kepala ekonomi, dan putranya masih menjabat sebagai pejabat senior Kementerian Dalam Negeri …. yang penting adalah bahwa rakyat Kuba menginginkan kebebasan, dan saya akan terus berdiri bersama mereka”
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekonomi Kuba sekarang ini masih berada di bawah ukuran periode tahun 1985, ketika itu Kuba menerima dukungan dari sekutunya Uni Soviet. Saat ini, ekonomi Kuba juga dipengaruhi oleh krisis di Venezuela.
Setelah Trump menjabat sebagai Presiden, dia selalu mempertahankan sikap keras terhadap rezim Kuba dan mengkritik situasi hak asasi manusia Kuba. Kuba hampir tidak memiliki sekutu di kawasan negaranya.
Kaum konservatif dalam tubuh Partai Komiunis Kuba masih besar kekuatannya, dengan birokrasi yang tinggi, membuat kesenjangan ekonomi tinggi.
Saat ini, sekitar dua per tiga orang Kuba bekerja di entitas publik dengan upah rata-rata bulanan hanya 30 Dolar AS.
Raul Castro mungkin masih dapat menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai. Pengamat politik mengatakan, Miguel Diaz-Canel bertanggung jawab atas pekerjaan untuk pemulihan ekonomi, tetapi akan meminta persetujuan Castro dalam keputusan strategis utama seperti hubungan dengan Amerika Serikat. (Sinatra/asr)