EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan bersama pada awal pekan ini. Mereka mengatakan bahwa pendekatan yang lebih luas diperlukan untuk mengekang pengaruh Iran di Timur Tengah.
Kunjungan Macron ke Gedung Putih terjadi kurang dari tiga minggu sebelum berakhirnya tenggat waktu yang ditetapkan oleh Presiden Trump untuk mencari solusi bagi kesepakatan nuklir Iran.
Kesepakatan 2015 secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, yang dicapai antara Iran dan Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis, Inggris, dan Jerman. Kesepakatan bertujuan untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Tetapi pada kenyataannya, kesepakatan tersebut justru berhasil menjamin Iran untuk mengembangkan senjata nuklir pada 2026.
Pada tahun itu, pembatasan kunci tertentu pada program nuklir Iran diberlakukan, namun dengan imbalan bahwa rezim Iran pada waktu itu diperbolehkan untuk memasang ribuan sentrifugal uranium canggih. Menurut perkiraan para ahli nuklir, akan memungkinkan bagi Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dalam waktu enam bulan sejak kesepakatan berakhir pada 2026.
Kelemahan utama lainnya dalam perjanjian, adalah fakta bahwa perkembangan teknologi rudal canggih Iran tidak tercakup dalam perjanjian, tetapi di bawah resolusi terpisah PBB. Ini berarti bahwa perkembangan teknologi rudal balistik yang terus berlangsung di Iran tidak ada hubungannya dengan apakah perjanjian tersebut sesuai dengan kesepakatan nuklir atau tidak.
Video Rekomendasi :
Berbicara di Gedung Putih pada hari Selasa (24/4/2018) waktu setempat, Presiden Trump menggambarkan kesepakatan itu sebagai kesepakatan yang mengerikan. Dia mengatakan bahwa kesepakatan itu seharusnya tidak pernah dibuat.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron, yang negaranya telah menjadi pendukung setia dari kesepakatan 2015, mengatakan bahwa pendekatan yang lebih luas untuk kegiatan Iran di wilayah tersebut sangat diperlukan.
“Kesepakatan Iran adalah masalah penting, tetapi kita harus mengambil gambaran yang jauh lebih luas yang merupakan keamanan di wilayah secara keseluruhan,” ujar Macron.
“Apa yang ingin kita lakukan adalah untuk menahan Iran dan kehadirannya di wilayah tersebut,” sambung Macron, di Gedung Putih.
Presiden Trump menyatakan setuju dengan penilaian Macron.
“Sepertinya di mana pun Anda pergi, terutama di Timur Tengah, Iran berada di belakangnya. Di mana pun ada masalah, Yaman, Suriah, di mana pun Anda memilikinya, Iran berada di belakangnya. Dan sekarang, sayangnya, Rusia semakin terlibat. Tetapi Iran tampaknya berada di belakang semua tempat yang ada masalah. Dan kita hanya perlu melihatnya,” kata Trump.
Pada bulan Januari, Trump mengatakan dia akan menandatangani sertifikasi 3 bulan terakhir untuk kesepakatan Iran. Menjelang berakhirnya periode 3 bulan pada 12 Mei, kekhawatiran telah muncul bahwa Iran dapat memulai kembali program senjata nuklirnya.
“Tidak akan mudah bagi mereka untuk memulai ulang. Mereka tidak akan memulai ulang apa pun. Jika mereka memulai ulang, mereka akan memiliki masalah besar, lebih besar dari sebelumnya,” kata Trump. (Jasper Fakkert/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA