Penantian Ilahi di Kota Suci – Kisah 4000 Tahun Yerusalem (2)

Cai Daya

Meneliti peradaban manusia kali ini, mungkin tidak ada satu kota pun yang bisa disamakan dengan Yerusalem, sepanjang tiga ribu tahun sejarah pembangunan kota ini, telah berkali-kali dihancurkan dan mengalami perang, namun tetap bisa berdiri lagi di lokasi semula. Yerusalem terletak di perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, bersebelahan dengan tiga lembah dan dikitari oleh gunung yang lebih tinggi, menjadikan Yerusalem sebagai lokasi strategis yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Namun bukan karena letak geografisnya yang strategis, melainkan kekuatan spiritual yang membuat kota ini abadi, karena kota ini merupakan kota suci bagi tiga agama besar.

  1. Orang Yahudi Jadikan Yerusalem Ibukota Untuk Kali Pertama: Daud Bangun Kota, Salomo Bangun Bait Suci

1.Asal Usul Israel

Cucu Abraham yang bernama Yakub (Jacob) suatu malam berada seorang diri di tengah padang liar, tiba-tiba muncul seseorang bergulat dengannya, keduanya bergulat sengit semalaman, keduanya seimbang dan tidak ada yang menang atau kalah. Orang itu melihat fajar akan segera menyongsong, buru-buru hendak pergi tapi ditangkap Yakub dan tidak bisa melepaskan diri, lalu ia meraba paha Yakub, kaki Yakub pun terkilir dan tidak bisa bertarung lagi.

Pada saat itu Yakub telah mengetahui orang itu adalah malaikat, dan memohon agar diberkati malaikat. Lalu Malaikat mengubah namanya menjadi “Israel”, yang artinya “Petarung dengan malaikat”, inilah asal muasal kata “Israel”. Maka keturunan Yakub setelahnya disebut orang-orang Israel, negara yang mereka bangun dalam sejarah diberi nama Kerajaan Israel atau Kerajaan Yahudi.

karya Michelangelo, tahun 1504. (Jörg Bittner Unna/Wikimedia Commons)

Karena wabah kelaparan, Israel membawa clan-nya sejumlah 70 orang ke Mesir untuk bergantung hidup pada putranya Yosef.

Baca Juga : Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (1)

Yosef adalah putra yang paling dicintai Israel, maka ia pun dicemburui oleh para kakaknya sehingga ia dijual ke Mesir menjadi budak. Mengandalkan kecerdasan dan kemampuannya Yosef disayangi oleh Firaun dan menjadi pejabat tinggi di Mesir.

Di bawah perlindungannya, Israel dan bangsanya bisa hidup tentram, tidak lagi hidup mengembara dan beralih bercocok tanam. Dalam kondisi hidup yang tentram dan berkecukupan akan pangan, jumlah bangsanya pun bertambah. Setelah 400 tahun berkembang, bangsa Israel dari yang awalnya hanya 70 orang menjadi lebih dari 2 juta orang.

  1. Musa Memimpin Bangsanya Keluar Dari Mesir

Bangsa Israel yang telah berkembang pesat membuat Raja Firaun merasa terancam, dan mulai memberi pekerjaan berat bagi mereka, dan berlanjut menjadi memperbudak bangsa Israel, lalu membunuh para bayi laki-laki secara kejam pun dilakukan untuk mencegah bertambahnya populasi bangsa Israel. Ini mungkin pertama kalinya dalam sejarah orang Yahudi didiskriminasi dan ditindas yang mencapai puluhan tahun lamanya.

(Blorg/Wikimedia Commons)

Di tengah kondisi seperti ini, Musa memperlihatkan mukjizat, memaksa Firaun menjanjikan agar membiarkan bangsa Israel meninggalkan Mesir, lalu memimpin bangsa Israel menyeberang Laut Merah, hijrah ke arah kampung halaman mereka. Waktu itu sekitar tahun 1260-1250 SM.

Dalam perjalanan kembali ke kampung halaman, akibat sulitnya medan perjalanan dan tidak adanya kepastian akan masa depan, keyakinan bangsa Israel terhadap Tuhan mulai goyah, hal ini memicu kemarahan Yehuwa, lalu menghukum bangsa Israel selain dengan wabah dan kalah perang, juga harus berkelana tanpa tempat menetap selama 40 tahun, baru setelah itu bisa kembali ke tanah yang dijanjikan bagi mereka yakni tanah Kanaan, dan Musa karena tidak menaati perintah Yehuwa, tidak bisa membawa bangsanya kembali ke tanah air.

bangsa Israel meninggalkan Mesir (David Roberts,1828)

Karena bangsa Israel tidak memegang janjinya pada Tuhan, selama 40 tahun kemudian kerap melakukan serangan ke berbagai suku lokal. Akan tetapi seperti diramalkan oleh Tuhan, walaupun Israel berhasil menduduki tepi timur Sungai Jordan, namun tidak pernah berhasil memenangkan perang merebut tepi barat Sungai Jordan, yang merupakan tempat tanah kelahiran mereka, Kanaan.

Mereka terlantar selama 40 tahun di luar tanah kelahirannya, hingga akhirnya orang-orang yang tidak percaya Tuhan pada generasi tersebut semuanya telah mati, masa hukuman mereka berkelana baru berakhir setelah itu.

Di tepi timur Sungai Jordan, sehari sebelum bangsa Israel bersiap menyerang masuk ke Kanaan, Musa pun meninggal dunia, persis seperti yang dikatakan Tuhan, Musa tidak akan bisa memimpin bangsanya kembali ke tanah kelahiran mereka.

Menurut catatan “Alkitab Perjanjian Lama”, Yehuwa mengubur Musa di sebuah lembah di tepi timur Sungai Jordan, dan hingga saat ini lokasi tersebut belum ada yang mengetahui di mana persisnya.

“Musa menghancurkan Sepuluh Perintah dan Batu Tulis” Musa menghancurkan loh dari Sepuluh Perintah karena kemarahan rakyat. Rembrandt, 1659. (domain publik)

Setelah melalui berbagai penderitaan dan kesulitan untuk kembali ke tanah kelahirannya, bangsa Israel tetap hidup mengembara, keturunan dari 12 suku hidup tersebar di berbagai pelosok Kanaan dan belum terbentuk sebuah negara.

Bangsa nomaden kerap saling serang untuk memperebutkan wilayah, tak terkecuali bangsa Israel, mereka acap kali bentrok dengan bangsa di sekitarnya, juga pernah berupaya merebut kota Salem, tapi tidak pernah berhasil. Kondisi terpencar ini bertahan hingga 200 tahun kemudian, raja pertama Saul tampil memimpin seluruh bangsa bersatu menghadapi ancaman luar perubahan baru terjadi.

  1. Raja Daud

Setelah memimpin selama 40 tahun, Saul yang tewas di medan perang digantikan oleh Daud (David) sebagai raja (sekitar 1040-970 SM).

Saat masih muda Daud pernah membunuh raksasa Goliat dengan serangan batu, dan setelah menjadi raja, Daud (David) mempersatukan Israel, mengalahkan suku lain di sekitarnya dan menduduki benteng milik suku Yebus (suku Yebus dikatakan merupakan keturunan dari cucu Nabi Nuh yang lahir di Kanaan), lalu berdiam di sana dan diberi nama Yerusalem, yang bermakna aman dan damai. Ini adalah pertama kalinya kota Yerusalem menjadi ibukota bagi bangsa Israel, sekitar tahun 1000 SM, dan hingga kini sudah memiliki sejarah 3000 tahun.

Daud mengalahkan Goliat (Fæ/Wikimedia Commons)

Daud (David) memugar benteng menjadi ibukota, “Tabut Perjanjian” tempat ditulisnya “10 Perintah Allah” dipindahken ke Yerusalem untuk disucikan. Dengan demikian kota ini selain memiliki batu altar persembahan Abraham yang melambangkan Tuhan, juga terdapat benda kenangan berupa larangan yang diturunkan Tuhan pada anak cucu mereka, sejak saat itu Yerusalem menjadi pusat kepercayaan yang sangat penting bagi orang Yahudi.

Awalnya Daud berencana membangun bait suci untuk mengagungkan Tabut Perjanjian, tapi dicegah oleh nabi, karena misi tersebut telah diatur untuk dirampungkan oleh penerusnya.

Dilihat dari penelitian arkeologi modern, Daud hanya memugar tembok kota Yerusalem dan sebagian dari istana, mungkin juga karena kerajaan Israel di masa pemerintahan Daud hanya berupa sebuah negara kecil, dan tidak memiliki kemampuan pembangunan konstruksi yang mumpuni.

(Ariely/Wikimedia Commons)

Tempat yang dipugar oleh Daud disebut sebagai “kota Daud”, terletak di atas bukit kecil yang sempit dan panjang di sisi selatan Gunung Kuil, tidak ada cukup lahan untuk dikembangkan. Dengan model simulasi bayangan riset arkeologi, daripada disebut sebuah kota, lebih tepat bila kota Daud itu disebut sebagai benteng pertahanan.

Daud menjadi raja di usia 30 tahun dan wafat di usia 70 tahun (tahun 970 SM), dan dimakamkan di Yerusalem. Selama 40 tahun berkuasa, Daud telah menyatukan Israel, kerajaan itu semakin kuat, menjadikan Yerusalem sebagai pusat keagamaan dan politik.

Dari masa Raja Daud sampai sekarang, Daud adalah pahlawan yang paling dihormati oleh orang Israel, ia adalah seorang pejuang yang berani, juga seorang penyair.

Symbol kebudayaan Yahudi adalah Bintang Heksagram berwarna biru pada bendera Israel, yang disebut juga “bintang Daud (David)”.

Bintang David
  1. Raja Salomo: Wujudkan Masa Keemasan Kerajaan Israel

Raja Salomo (bahasa Inggris: Solomon, bahasa Arab: Nabi Sulaiman AS, berkuasa di tahun 970-931 SM) adalah putra Daud, yang melanjutkan tahta setelah Daud wafat, terkenal dengan kecerdasan, kekayaan dan kekuasaannya tercatat dalam sejarah.

Di bawah kepemimpinan Salomo, Israel menjadi kaya dan kuat, Yerusalem juga terus diperluas, berbagai bangsa pun berdatangan, termasuk Ratu Ethiopia dari timur Afrika (pernikahan ini membuat Ethiopia hingga saat ini masih menganut agama Kristen dan tidak beralih menjadi penganut agama Islam seperti sebagian negara-negara Afrika lainnya).

Salomo (Nabi Sulaiman) menghabiskan waktu 10 tahun untuk membangun bait suci, berlokasi di atas bukit di sebelah utara kota Daud, yakni gunung tempat Abraham mengorbankan Isac sebagai persembahan seribu tahun silam.

Lukisan Raja Sulaiman di Singgasananya (Andreas Brugger, 1777)

Dari model simulasi bayangan riset arkeologi, yang telah dibangun oleh Salomo adalah sekumpulan bangunan yang besar, bait suci untuk memuja Tabut Perjanjian adalah pusat dari kumpulan bangunan, di sekelilingnya adalah tembok kota yang kokoh.

Bait suci ini bertahan hampir 400 tahun, dan dihancurkan oleh orang Babilonia pada tahun 586 SM. Karena orang Yahudi kembali membangun sebuah bait suci di sini, maka bait suci yang dibangun oleh Salomo itu dinamakan bait suci pertama.

Rusia melukis potret Raja Salomo (abad ke-18, ikonostasis dari Kizhi, Rusia). (domain publik)

Sedangkan mengenai apakah bait suci Salomo itu dibangun di atas batu altar tempat Abraham melakukan penyembahan, ada banyak pendapat yang simpang siur. Karena bait suci itu telah dihancurkan 2500 tahun silam, bangunan yang pernah dibangun lalu dibongkar lagi di atas Gunung Kuil selama ribuan tahun ini sudah tak terhitung jumlahnya, situs peninggalan ini telah saling bertumpuk.

(Mattes/Wikimedia Commons)

Jika harus menggunakan metode penggalian arkeologi modern untuk membuktikannya, dengan agama, sosial dan politik di Yerusalem saat ini yang sangat unik dan sensitif, dikhawatirkan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. (SUD/WHS/asr)

Bersambung

Sumber : Epochtimes.com