EpochTimesId – Sepakbola adalah sebuah permainan. Layaknya permainan, maka menang dan kalah adalah hal yang lumrah.
Namun, kalah lewat adu pinalti dalam sebuah permainan sepakbola adalah sebuah kekalahan yang mulia. Mereka menyebutnya sebagai kekalahan dengan kepala tegak, kalah setelah berjuang untuk menang.
Dalam permainan, ketika menang, adalah saatnya untuk bergembira. Ketika kalah, maka bolehlah bersedih.
Namun, jika kemenangan diperoleh lewat adu pinalti, maka itu adalah kemenangan yang sangat berharga. Kemenangan yang membuat hati gembira yang lebih besar dari kemenangan biasa. Sebab, bagaimana pun kemenangan itu diperoleh dengan bersusah payah.
Demikian juga, jika kalah lewat adu pinalti. Hati para pemain serasa hancur, betapa tidak, kemenangan yang sudah didepan mata menjadi buyar.
Lalu bagaimana jika, dalam sebuah adu pinalti rasa senang dan sedih muncul silih berganti dalam hitungan detik?
Cobalah simak adu pinalti dalam sebuah kompetisi lokal di Vietnam ini!
Seorang eksekutor bersiap mengeksekusi tendangan pinalti. Namun, ketika menendang bola, justru mengenai tiang gawang. Padahal, kiper lawan sudah berhasil dikelabui.
Sang Eksekutor pun terlihat tidak berdaya dan menjadi frustrasi. Sementara kiper bergegas begitu gembiranya, dia pergi meninggalkan gawang menuju rekan-rekannya, guna merayakan keberhasilan.
Sayangnya, kegembiraan itu hanya sesaat dan segera bertukaran tempat. Bola memantul ke tanah setelah melambung ke udara. Bola pun masuk ke dalam gawang.
Dunia berubah dalam sesaat!
Bagi para pemain yang tengah berkompetisi, perasaan mereka tentu saja teraduk-aduk layaknya gelombang laut.
Namun, bagi penonton layar kaca, tentu saja ini hanya menjadi sebuah lelucon segar penyegar suasana. (EB/waa)
Video Rekomendasi :