EpochTimesId – Seorang perokok asal Amerika, Tallmadge D’Elia, menjadi korban ledakan rokok elektronik atau vape. Pria 38 tahun dari St. Petersburg, Florida, itu sedang menghisap vape pena ketika perangkatnya itu meledak.
Ledakan itu membuat beberapa bagian pena menembus kepala hingga ke bagian otaknya. Ledakan vape juga membakar rumahnya, seperti dikutip The Epoch Times dari Fox News, Kamis (17/5/2018).
Insiden itu terjadi pada Sabtu (5/5/2018) silam. D’Elia berada di lantai dua dari rumah dua lantainya, ketika vape-nya meledak.
Ketika petugas pemadam kebakaran tiba, mereka menemukan ruangan itu penuh dengan asap. Korban sendiri ditemukan tersungkur di lantai dengan luka pada wajah yang sangat parah, dan luka bakar 80 persen pada tubuhnya.
Petugas pemadam kebakaran tidak dapat menentukan penyebab kematian. Namun, autopsi dan laporan Pemeriksaan Medis Pinellas-Pasco menjelaskan bahwa, dua serpihan dari perangkat rokok elektronik telah menembus tengkorak kepalanya, sehingga mengakibatkan kematiannya.
Deputy Pemadam Kebakaran dan SAR Kota St. Pete, Marshal Steven Lawrence mengatakan kepada Fox, “Kami memiliki kasus di mana pena vape meledak dan mereka menyebabkan kebakaran.”
“Itulah salah satu alasan mengapa kami tidak mengizinkan mereka dibawa masuk di acara khusus atau jenis fasilitas dalam ruangan apa pun, hanya karena itu (vape) berbahaya dan mudah meledak,” kata Lawrence.
Harold Weeks, yang bekerja di toko Vapor Murni, memberi tahu Fox bahwa pena vape sangat jarang meledak.
“Mereka sangat bebas masalah, saya pasti akan mengatakan itu,” kata Weeks. “Jika Anda menggunakannya di luar spesifikasi baterai, biasanya itulah yang akan membuat Anda mengalami masalah.”
Weeks mengatakan bahwa banyak orang beralih dari merokok ke vaping. Karena menurutnya, vaping tidak membahayakan tubuh.
“Banyak hal yang Anda dapatkan dari merokok, tidak cukup hadir dalam rokok elektronik. Sebagian besar klien kami adalah orang-orang yang ingin berhenti merokok,” jelas Weeks.
Weeks mengatakan bahwa banyak perusahaan terjun ke bisnis rokok elektrik, karena menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Sayangnya, tidak semua perangkat vaping dibuat dengan standar minimum keselamatan.
Vape pena D’Elia tampaknya adalah buatan Filipina. (Chris Jasurek/The Epoch Times/waa)
Video Rekomendasi :