oleh Zhong He
Media resmi PKT baru-baru ini melaporkan bahwa untuk menghindari kontroversi lebih jauh mengenai pidato Perdana Menteri Li Keqiang yang mengatakan “membiarkan rakyat mengawasi pemerintah”, maka laporan tersebut segera dihapus.
Analisis menunjukkan bahwa alasan penghapusan laporan adalah karena “mengawasi tindakan pemerintah secara penuh” dapat memprovokasi masalah kepada PKT sendiri. Bagaimanapun juga, stabilitas adalah prioritas yang paling diutamakan oleh PKT.
Menurut laporan media resmi PKT bahwa, Li Keqiang pada 27 April di rapat kerja pertama dari Dewan Negara mengatakan : “Pemerintah harus secara komprehensif mempromosikan keterbukaan dalam urusan pemerintahan dan terus meningkatkan pengawasan, khususnya lebih memanfaatkan teknologi informasi modern seperti internet dan data yang memungkinkan masyarakat dapat ikut mengawasi berjalannya pemerintah”.
Namun, artikel pidato Li Keqiang yang diberi judul ‘Lie Keqiang : Membiarkan Rakyat Ikut Mengawasi Tindakan Pemerintah’ yang semula dimuat dalam situs Dewan Negara segera dihapus.
Tapi menggunakan fasilitas pencarian dengan kata-kata tersebut, masih dapat ditemukan di situs resmi Dewan Negara di bagian belakang dari artikel yang berjudul ‘Li Keqiang : Meminimalkan Alokasi Sumber Daya Pasar Langsung dari Pemerintah’
Pidato tersebut memicu banyak komentar di internet, ada warganet Tiongkok yang menulis : Apa yang dapat digunakan rakyat untuk ikut mengawasi Anda ? Surat kabar, televisi, jaringan internet, studio radio, meriam, polisi, Pasukan 50 sen, para sinisme semua berada dalam genggaman, pengawasan Anda …. begitu warga menulis di microblog, Anda hapus sesuka hati. Dimintai keterangan, diancam, ditangkap. Mohon petunjuk donk para pembesar, Apa yang dapat saya gunakan untuk mengawasi pemerintah ?
Ada juga netizen yang menulis : Ucapan yang enak didengarkan tidak akan keluar dari Zhongnanhai.
Komentator Yuan Bin menganalisa mengapa pidato Li Keqiang ini juga dihapus. Ia berpendapat bahwa PKT yang belum pernah berbuat baik selalu menggunakan manis di mulut untuk membohongi rakyat. Ucapan Li ini sekedar membuat pikiran rakyat melayang, semestinya tidak perlu dihapus, bahkan seharusnya ditempatkan pada sudut yang menyolok mata.
Tetapi mengapa ucapan tersebut dihapus ? Ia berpendapat, pertama, soal sensitifitasnya ucapan ini. soal kekuasaan yang diawasi. Kedua, dengan semakin mendalamnya krisis kekuasaan, pemerintah semakin rentan dalam mengendalikan rakyar. sehingga dalam beberapa tahun terakhir pemerintah terus mengupayakan peningkatan monitoring.
Dalam situasi demikian, pemerintah jelas takut jika rakyat memanfaatkan ucapan Li Keqiang itu untuk benar-benar menggunakan internet, dan teknologi informasi modern lainnya ikut mengawasi tindakan pemerintahan. Daripada mencari masalah dan mengganggu stabilitas, mendingan tulisannya yang dihapus.
Dari kejadian tulisan netizen dihapus, ucapan Li Keqiang pun dihapus kita melihat bahwa, PKT sudah berada dalam keadaan sangat cemas terhadap kekuasaannya yang semakin sulit dipertahankan. (Sinatra/asr)