Epochtimes.id- Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang pada Rabu (30/05/2018) memimpin pertemuan eksekutif Dewan Negara dan memutuskan untuk mengurangi tarif impor barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, alas kaki, dan peralatan listrik mulai 1 Juli mendatang.
Di antaranya, produk impor seperti pakaian, sepatu, peralatan dapur dan olahraga kebugaran turun dari tarif impor rata-rata yang 15,9% menjadi 7,1%.
Peralatan elektronik rumah tangga seperti mesin cuci, lemari es turun dari 20,5% menjadi 8%.
Tarif impor makanan olahan seperti produk akuatik dan air mineral turun dari 15,2% menjadi 6,9%.
Tarif impor untuk perlengkapan mandi dan perawatan kulit, penata rambut dan kosmetik lainnya serta beberapa produk medis dan kesehatan turun dari 8,4% menjadi 2,9%.
Pertemuan menyimpulkan bahwa pengurangan tarif impor terhadap barang konsumsi harian tersebut akan membantu memperluas keterbukaan pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan akan memaksa produk untuk meningkatkan kualitas industri.
Selain itu, pertemuan juga memutuskan untuk menerbitkan daftar negatif akses investasi asing sebelum 1 Juli. Menyerahkan proses pemberian ijin pendirian, pengawasan perusahaan asing dengan investasinya di bawah 1 miliar Dolar AS kepada pemerintah tingkat provinsi. Menyederhanakan proses pemberian ijin kerja di Tiongkok kepada para tenaga kerja ahli asing.
Amerika Serikat telah lama mengkritik praktik perdagangan tidak adil Tiongkok yang menyebabkan timbulnya defisit di pihak AS. Di bawah tekanan Amerika Serikat, Tiongkok baru beberapa hari lalu menurunkan tarif impor otomatif.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dalam pekan ini berencana mengunjungi Beijing untuk mencapai kesepakatan konkrit mengenai konsensus perundingan putaran kedua antara Tiongkok dengan Amerika Serikat dan menerapkan angka pasti untuk peningkatan ekspor AS ke Tiongkok.
Gedung Putih pada hari Selasa (29 Mei) tiba-tiba mengumumkan akan mengenakan tarif atas total nilai produk teknologi Tiongkok senilai US $ 50 miliar. Rincian kontrol investasi dan ekspor akan diumumkan sebelum 30 Juni, dan daftar perpajakan final akan dirilis sebelum 15 Juni. (Sinatra/asr)