EpochTimesId – Aliran lumpur panas, abu dan gas menyapu turun dari gunung api Fuego di Guatemala, Senin 94/6/2018). Letusan terbaru meledak pada Senin pagi, dan mengganggu pekerja bencana yang tengah melakukan evakuasi korban tewas lumpur abu coklat yang dikenal sebagai aliran piroklastik yang menelan desa El Rodeo.
Letusan Senin pagi juga menghentikan upaya penyelamatan di lereng selatan Gunung Fuego, yang dalam bahasa Spanyol berarti ‘api’. Badan penanggulangan bencana nasional menaikkan jumlah korban tewas menjadi 38 orang. Sehari sebelumnya mereka mengumumkan 25 korban tewas.
Akan tetapi, hingga kini masih belum jelas apakah masih ada jenasah korban tewas yang telah ditemukan, atau apakah ada korban tewas dalam letusan Senin pagi.
“Lanskap di gunung berapi benar-benar berubah, semuanya hancur total,” kata ahli vulkanologi pemerintah, Gustavo Chigna di radio lokal.
Sehari setelah letusan gunung berapi, yang terbesar dalam lebih dari empat dekade, penduduk di ibukota Guatemala City terbangun untuk menyapu abu dari atap dan jalan-jalan. Sementara petugas keamanan transportasi udara sibuk mempersiapkan dan mengevaluasi apakah landasan di bandara internasional Guatemala dapat memulai kembali penerbangan komersial.
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters ada lebih banyak orang telah dievakuasi dengan radius lebih dari 5 mil (8 km) perimeter dari lokasi setelah ledakan baru.
Fuego, salah satu dari beberapa gunung berapi aktif di negara Amerika Tengah, dekat kota kolonial Antigua. Kota itu adalah situs warisan dunia UNESCO yang selamat dari beberapa kali letusan gunung berapi. Aktivitas terbaru dari Fuego sebagian besar berada di sisi jauh gunung berapi, menghadap pantai Pasifik.
Sekitar 300 orang telah terluka sejak letusan pada hari Minggu yang mengirim kolom abu vulkanik dan asap setinggi 6,2 mil (10 km) ke langit. Abu itu kemudian tertiup angin dan menghujani beberapa daerah sekitar.
CONRED berbagi foto yang menunjukkan aliran gas dan lumpur menyapu ke lereng gunung. Lahar juga mengalir melintasi lembah yang luas, dan melanda sebuah desa kecil. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA