EpochTimesId – Militer Amerika Serikat memperingati ulang tahun ke-74 pendaratan pasukan D-Day pada Perang Dunia (PD) II di Prancis pada 6 Juni 1944. Pada hari-hari berikutnya, pertempuran sengit Normandia segera berlangsung.
Dalam pertempuran besar-besaran itu, diperkirakan ada 425.000 korban dari pihak Sekutu dan Jerman. Jumlah tersebut adalah keseluruhan korban, baik yang tewas di medan perang, terluka, atau hilang.
Pendaratan pasukan yang mayoritas via laut itu, diyakini sebagai invasi terbesar sekutu sepanjang sejarah. Tujuan utama invasi sekutu adalah mengalahkan kekuasaan tentara Hitler.
Untuk memperingati pertempuran bersejarah itu, anggota militer AS dari 20 unit di Eropa dan Amerika Serikat, berpartisipasi dalam upacara “Joint Task Force Normandy 74”. Acara digelar dari 30 Mei hingga 7 Juni 2018, di sekitar 40 lokasi di seluruh wilayah Normandia, Prancis.
Pada tanggal 3 Juni, ‘Red Devils’ dari Skuadron Tempur ke-107 AS, terbang di atas Prancis utara untuk pertama kalinya dalam 74 tahun. Menjelang pertempuran pada tahun 1944, skuadron menerbangkan beberapa ratus misi pengintaian di atas pantai Normandia, Prancis, yang memungkinkan Sekutu untuk merencanakan jalur invasi mereka.
Dalam upacara baru-baru ini, dua pilot 107 dikawal sembilan pesawat C-130 Hercules, bersama dengan pesawat dari negara lain, menurut laporan Pentagon. Sebanyak 500 pasukan terjun payung mendarat di dekat Sainte-Mere-Eglise, guna memperingati di lokasi mana pasukan terjun payung mendarat pada D-Day.
“Kami berbicara tentang warisan (sejarah) kami, tetapi untuk benar-benar melihatnya dan berbicara dengan para veteran yang ada di sini dan orang-orang yang bertahan hidup dan melaluinya, itu adalah permainan perubahan,” kata Brigadir Jendral John D. Slocum, komandan Wing ke-127, dalam rilis Pentagon.
Skuadron Tempur ke-107 adalah komponen tempur udara tertua Amerika Serikat.
Di antara mereka yang hadir adalah Helen Patton, cucu dari mendiang Jenderal George S. Patton. Dalam laporan Pentagon lain dia berkata, “Saya merasa bahwa kami harus memainkan permainan yang tidak pernah dimainkan oleh mereka. Ini cara baru untuk memperingati. Ini adalah cara untuk membalik lembaran sejarah.”
Dalam D-Day tersebut, sekutu mendaratkan hampir tiga juta tentara di Normandia. Mereka menyeberangi Selat Inggris, dari Inggris ke Perancis yang diduduki oleh tentara Nazi Jerman.
Operasi ini berhasil berkat terpecahkannya kode enigma jerman. Kode tersebut sangat penting dalam pengiriman pesan strategi dan taktik perang Nazi Jerman.
Mayoritas satuan tempur pada invasi ini adalah pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada. Pasukan Kemerdekaan Perancis dan pasukan Polandia, bergabung ke medan tempur setelah fase pendaratan utama berhasil dilakukan. Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia dalam jumlah minoritas juga turut serta dalam pertempuran bersama sekutu.
Dikutip dari Wikipedia, Invasi Normandia dibuka dengan pendaratan parasut dan glider pada dini hari. Serangan dilanjutkan dengan pesawat udara dan artileri laut, serta pendaratan amfibi pada pagi hari, pada 6 Juni, atau pada D-Day.
Pertempuran untuk menguasai Normandia itu sendiri berlanjut hingga dua bulan lebih. Operasi militer itu berhasil menembus garis pertahanan Nazi Jerman, dan menyebar dari pantai yang sudah dikuasai Sekutu hingga makin jauh ke daratan.
Invasi berhasil membuat Nazi meninggalkan Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944. (Joshua Philipp/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA