Epochtimes.id- Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya M. Syaugi mengatakan tim Basarnas dengan menggunakan KN SAR 412 yang dilengkapi peralatan deteksi bawah air menemukan objek di kedalaman 490 meter di peraiaran Danau Toba.
“Kita mendapatkan indikasi penemuan obyek di kedalaman 490 meter,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (24/06/2018).
Hal demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya M. Syaugi usai turun langsung mencari korban. Pencarian ini dilakukan sejak pagi hingga sore hari mulai dari cuaca tenang, panas, hujan hinggga hujan reda dengan alat-alat yang dimiliki Basarnas.
Menurut Syauqi, tim SAR mengerahkan alat-alat pencarian seperti Multibeam Side Scan Sonar yang memiliki jangkauan kedalaman di bawah air hingga 1.000 meter dibantu dengan alat lain ROV.
Lebih lanjut Syauqi mengatakan setelah penemuan di dua titik dengan jarak 2,5 KM dan 2 KM dari posko, tim menandai lokasi tersebut. Selanjutnya TIM akan menganalisa lebih lanjut keberadaan objek tersebut.
“Kita perlu proses, apa ini, betulkah KM Sinar Bangun atau apa, belum tahu, kita sudah kasih tanda, nanti kita lanjutkan analisa kita dari hasil diskusi kita,” ujarnya.
Syauqi menjelaskan belum memastikan apakah objek tersebut benar-benar sebagai KM Sinar Bangun. Apalagi, alat deteksi yang dimiliki Basarnas tak memastikan keberadaan KM Sinar Bangun. Hanya saja alat tersebut bertujuan untuk mengetahui objek di dasar laut.
“Alat ini bukan melihat ini sinar bangun atau bukan namun untuk melihat ada obyek membedakan di dasar laut,” katanya.
KM Sinar Bangun yang membawa wisatawan tenggelam di Perairan Danau Toba Prapat, Sumatera Utara, Senin (18/06/2018) pukul 17.30 WIB. KM tersebut beroperasi tanpa manifes penumpang secara resmi, tanpa fasilitas alat keselamatan dan tenggelam akibat cuaca buruk. (asr)