Epochtimes.id- Pendekatan lebih lunak dari Korea Utara terhadap Amerika Serikat kembali dilakukan. Kini Korea Utara memutuskan tidak akan mengadakan rapat umum tahunan anti-AS.
Pawai memperingati dimulainya Perang Korea, adalah acara tahunan di mana Korea Utara menggunakan anti-AS.
Propaganda ini untuk memperkuat propaganda internal rezim itu sendiri. Pembatalan ini beriringan usai pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Langkah-langkah damai lainnya oleh Korea Utara termasuk penghancuran salah satu lokasi uji coba nuklir dan pembebasan dua sandera Amerika.
Setelah berada di ambang potensi konflik nuklir tahun lalu, Korea Utara bersumpah dalam sebuah pernyataan menyusul pertemuan puncak Trump-Kim bulan lalu untuk meninggalkan program senjata nuklir.
Perubahan ini luar biasa, karena Korea Utara selama beberapa dekade telah mengembangkan program nuklirnya sebagai sarana untuk menjaga kekuatan rezim.
Strategi Trump, untuk mengejar solusi diplomatik saat menggunakan sanksi ekonomi dan ancaman militer kreadibel, mengakibatkan Kim menyetujui pertemuan tingkat tinggi di Singapura bulan lalu.
“Ini adalah keuntungan Korea Utara untuk membongkar dengan sangat cepat. Kemudian penghapusan sanksi, bantuan oleh Korea Selatan dan Jepang dan lainnya dapat mulai berbunga, ”kata penasehat keamanan nasional John Bolton pada 1 Juli, menambahkan bahwa rencana telah dikembangkan mengarah kepada denuklirisasi Korea Utara dalam satu tahun.
Pada akhir November, Uji coba Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang memasuki orbit di angkasa sebelum berhasil masuk kembali ke bumi.
Pada saat itu penilaian Pentagon adalah bahwa Korea Utara secara teknis mampu mencapai tempat mana pun di dunia, termasuk semua daratan AS, dengan ICBM-nya.
Beberapa tahun terakhir, rezim Korut telah membuat langkah besar untuk membangun hulu ledak nuklir kecil yang bisa dipasang di rudal.
Trump memutuskan hubungan dengan kebijakan “kesabaran strategis” pemerintahan Obama, yang pada intinya tidak melakukan apa pun untuk menghentikan kemajuan Korea Utara terkait program senjata nuklir. (asr)