EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte di istana Gedung Putih pada 2 Juli 2018 sore, waktu setempat. Setelah konferensi pers singkat, Trump dan Rutte mengadakan pembicaraan tertutup sekitar tiga puluh menit di dalam Gedung Oval.
Pembicaraan kedua negara membahas isu terkait upaya meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi bilateral. Mereka juga membahas tujuan bersama mengenai pertahanan dan keamanan umum di lingkungan NATO dan dunia.
Pada konferensi pers sebelum pembicaraan tertutup, Mark Rutte mengaku berharap kedua negara dapat memanfaatkan peluang yang terbuka untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi. Dia juga menyinggung soal cukup banyak orang Amerika yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan industri dari Belanda.
“Tujuan kami adalah membuat angka-angka ini menjadi lebih besar dan lebih membawa kesuksesan di masa mendatang,” ujar Rutte.
Sementara itu, Donald Trump mengatakan bahwa Belanda adalah sebuah negara kerajaan. Hubungan persahatan antara Amerika Serikat dengan Belanda belum pernah sebaik saat ini.
“Kami sudah mendekati pencapaian beberapa kesepakatan dalam transaksi perdagangan yang sangat baik. Perjanjian kerjasama dalam perdagangan yang adil. Adil bagi warga pembayar pajak kami, sekaligus juga adil buat para pekerja, dan petani kami. Banyak hal sedang dan akan terjadi,” kata Trump pada konperensi pers.
Namun, Presiden Trump mengulangi kritiknya terhadap Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia pada kesempatan itu. Dia menunjukkan bahwa organisasi-organisasi tersebut telah memperlakukan AS secara sangat tidak adil.
“Perlakuan WTO terhadap AS sangat buruk, saya berharap mereka bersedia mengubah cara, mereka selama ini yang telah memperlakukan AS dengan sangat buruk. Kami merasa dirugikan, dan oleh karena itu kami sekarang tidak merencanakan apa pun. Tetapi jika mereka tidak memperbaiki situasi, maka kami akan mengambil langkah yang diperlukan,” demikian kata Trump.
Trump juga menambahkan bahwa pembahasan bersama Uni Eropa masih akan terus berlangsung. “Tapi, jika kami benar-benar mampu menyelesaikan masalah ini, (hasilnya) akan positip, jika kami gagal, (hasilnya) juga akan positif,” katanya.
“Coba pikir tentang mobil-mobil yang dikirim ke Amerika Serikat. Oleh sebab itu akan menjadi positif.”
Uni Eropa sebelumnya pernah memperingatkan Trump agar tidak menaikkan tarif impor kendaraan. Mereka menyebut bahwa itu akan membawa efek pembalasan yang melibatkan sekitar 300 miliar dolar AS komoditas asal Amerika Serikat.
Presiden Trump dan Perdana Menteri Mark Rutte pekan depan dijadwalkan akan menghadiri KTT NATO di kota Brussel, Belgia. (Yi Ping/ET/Sinatra/waa)
Video Rekomendasi :