Epochtimes.id- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyatakan secara resmi mengakhiri gencatan senjata pemerintahnya dengan Taliban pada Sabtu (31/07/2018).
Namun demikian, dia menyerukan kepada para pemberontak untuk menyetujui pembicaraan perdamaian penuh setelah gencatan senjata tiga hari selama liburan Idul Fitri bulan ini.
“Ini sekarang keputusan Taliban, apakah mereka ingin terus membunuh atau bergabung dengan proses perdamaian,” kata Ghani dalam konferensi pers di Kabul di mana dia mengulangi seruan untuk pembicaraan perdamaian yang komprehensif.
Ghani telah memerintahkan pasukan pemerintah untuk menangguhkan operasi serangan selama 10 hari setelah gencatan senjata Idul Fitri pada 15-17 Juni 2018.
Saat kumpul bersama pejuang Taliban yang tidak bersenjata berbaur dengan tentara, polisi dan warga sipil di jalan-jalan Kabul dan tempat lain.
Pengumuman Sabtu lalu berarti pasukan keamanan Afghanistan, yang telah mengadopsi postur pertahanan yang sangat besar sejak Idul Fitri, dapat melanjutkan operasi normal mereka melawan Taliban dan teroris daesh atau IS yang tidak ada gencatan senjata.
Gencatan senjata lebaran menyulap harapan mengakhiri 40 tahun pertempuran di Afghanistan.
Sementara tetangga regional, mitra internasional dan gerakan sipil Afghanistan semuanya menyerukan perdamaian, Taliban telah menolak pembicaraan dan pertempuran sengit telah berlangsung di banyak bagian Afghanistan sejak akhir Idul Fitri.
Pada Sabtu, Taliban mengatakan mereka telah menyerang Dasht-e Qala, distrik di provinsi utara Takhar yang sempat mereka serbu bulan lalu. (asr)
Sumber : NTD.TV