Epochtimes.id- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael R. Pompeo akan melakukan lawatan resminya ke Jakarta pada akhir pekan ini. Kunjungan ini bersamaan lawatan resminya ke Malaysia dan Singapura.
“Menteri Luar Negeri AS Michael R. Pompeo akan melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia; Singapura; dan Jakarta, Indonesia pada 1-5 Agustus,” demikian tercantum di situs Kedutaan Besar AS di Indonesia.
Situs resmi Kedubes AS menyebutkan, Menlu AS ini ke Jakarta pada 4-5 Agustus 2018. Nantinya, Menlu Pompeo akan menegaskan kembali Kemitraan Strategis AS-Indonesia, dalam rangka menyambut perayaan ke-70 hubungan diplomatik bilateral pada tahun 2019.
Disebutkan, Menlu Pompeo akan berdiskusi mengenai memajukan tujuan keamanan serta perdagangan bilateral dan investasi bersama, menegaskan sentralitas ASEAN, serta kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Selain ke Jakarta, Menlu Pompeo akan berada di Kuala Lumpur pada 2-3 Agustus untuk bertemu dengan pejabat senior Malaysia dan berdiskusi tentang langkah-langkah memperkuat Kemitraan Komprehensif dan memajukan kepentingan bersama dalam bidang keamanan dan ekonomi.
Pejabat pemerintahan Presiden Trump ini akan ke Singapura pada 3-4 Agustus untuk mengikuti pertemuan tingkat menteri ASEAN tahunan. Partisipasi menlu dalam pertemuan ini dalam rangka mendukung visi Amerika Serikat akan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Selama di Singapura, Menlu Pompeo akan mengikuti ASEAN Regional Forum, East Asia Summit Ministerial, US-ASEAN Ministerial, dan Lower Mekong Initiative Ministerial bersama para menteri luar negeri ASEAN untuk membahas tantangan-tantangan keamanan yang paling mendesak di kawasan, mempromosikan tata tertib berbasis aturan, meneguhkan komitmen AS akan kemitraan di kawasan Lower Mekong, serta menegaskan kembali dedikasi AS terhadap ASEAN dan para sahabat dan sekutu di kawasan.
Menlu Pompeo akan mendiskusikan komitmen bersama terkait denuklirisasi Korea Utara secara final dan yang dapat diverifikasi secara penuh, menegakkan tata tertib berbasis aturan di Laut Tiongkok Selatan, serta melawan terorisme. (asr)