EpochTimesId – Suhu panas melanda Eropa baru-baru ini. Beberapa negara bahkan mencatat rekor suhu tinggi baru.
Namun rupanya, suhu panas tidak mampu mencegah para nelayan udang Belgia untuk menangkap udang dengan cara tradisional. Ini adalah cara mereka menangkap udang yang sudah turun-menurun, tradisi berusia lebih dari 500 tahun, yakni dengan berkuda.
Di bawah terik matahari, para nelayan meninggalkan rumah dengan membawa peralatan yang diperlukan untuk menangkap udang. Setibanya di pantai bagian utara, para nelayan mulai mempersiapkan jaring, meletakkan keranjang untuk mengisi hasil tangkap di pelana. Mereka pun naik kuda lalu menebarkan jaring dari atas kuda yang berjalan menuju laut.
Menangkap udang dengan berkuda, adalah tradisi nenek moyang bangsa Belgia dalam menangkap udang sejak abad 16. Warisan budaya ini telah terdaftar di UNESCO.
Di kota kecil Belgia yang bernama Koksijde, masih hidup banyak nelayan yang merupakan keturunan generasi ketiga dari nelayan yang menangkap udang dengan berkuda.
“Kakek saya sejak tahun 1956 sudah mulai, sekarang saya meneruskan tradisi itu. Ayah saya juga, sudah lama, saya bahkan sudah menangkap udang dengan berkuda sejak berusia 12 tahun,” ujar seorang nelayan, Xavier Vanbillemont.
Sementara nelayan lainnya, Gregory Debruyne mengatakan bahwa sang ayah sudah menekuni tradisi ini sejak berusia 14 tahun. “Kemudian keterampilannya diteruskan kepada saya, saya sekarang melakukannya bersama beliau,” tuturnya.
Bagi para nelayan itu, kuda adalah teman baik mereka. Meskipun hasil tangkapan udang dengan berkuda tidak sebanyak dengan berperahu, tetapi nelayan masih suka dengan teknik berkuda ini.
Menangkap udang dari atas perahu, tidak ada yang bisa diajak mengobrol, yang terdengar hanya suara motor perahu. Berbeda dengan naik kuda, saya setiap kali bisa berkomunikasi dengan kuda, teman baik saya,” lanjut Xavier Vanbillemont.
Kami, nelayan yang menunggang kuda adalah jenis penarik yang sudah terlatih. Menggunakan kuda dengan fisik yang kuat, daya tahan yang baik, mampu berjalan di kedalaman air dangkal hingga setinggi dada manusia.
“Fenomena seperti ini tidak ada duanya di dunia. Betapa indahnya, melihat kuda-kuda itu berjalan di laut yang jarang bisa kita jumpai, sulit untuk dilupakan,” komentar seorang turis bernama Ben Bouvy.
Usai penangkapan, biasanya nelayan memilah hasil tangkapannya. Ikan kecil, kepiting atau udang yang relatif masih kecil akan dilepas kembali ke laut agar mereka tetap bisa hidup. Hasil tangkapan udang mereka yang di bawa pulang setiap harinya berkisar antara 10-20 kg.
“Sangat menarik. Alangkah baiknya jika anak-anak bisa datang melihat, karena kita jarang menemui kesempatan untuk menyaksikan para nelayan ini menangkap udang. Salut! Nelayan rata-rata masih berusia muda,” ujar Olivia Reding, seorang wisatawan lainnya.
Cara menangkap udang dengan berkuda yang turun temurun sudah berlangsung selama lebih dari 500 tahun. Sehingga, aktivitas itu banyak menarik minat wisatawan dari seluruh dunia untuk datang mengunjungi kota kecil di Belgia ini. (Yi Wen/NTDTV/Sinatra/waa)
Video Rekomendasi :