Epochtimes.id- PT MRT Jakarta sejak Kamis (9/8/2018) memulai System Acceptance Test (SAT) menggunakan rangkaian kereta pertama MRT Jakarta di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Uji coba pertama ini untuk melihat sistem persinyalan kereta, telekomunikasi, dan Overhead Catenary System (OCS) dengan menjalankan kereta mulai dari Depot Inspection Shed area, stabling track 1, hingga ke Depot Access Line (DAL).
Selain itu, uji coba ini juga untuk melihat pasokan listrik bekerja dengan baik. Uji coba saat ini, menggunakan mode Automatic Train Protection (ATP) dengan kendali manual oleh masinis untuk track di area Depo.
“Kita melihat kegiatan pengetesan SAT menggunakan rangkaian kereta pertama, sekaligus mengecek pasokan listrik dan daya yang bekerja dengan baik. Uji coba ini telah sesuai dengan target MRT Jakarta bahwa 9 Agustus 2018 ini uji coba pertama akan dilakukan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.
Hal lanjutan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
- Uji coba berkecepatan rendah;
- Uji coba berkecepatan medium; dan
- Uji coba berkecepatan tinggi
Dalam pengoperasiannya, kereta MRT Jakarta menggunakan sistem persinyalan Communication-based Train Control (CBTC) yang dikendalikan dari ruangan Operation Control Center (OCC) oleh Traffic Dispatcher.
Kelebihan sistem persinyalan ini salah satunya memungkinkan pengaturan rentang waktu antarkereta di jalur utama diatur oleh Pusat Kendali Operasi (OCC).
Hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini.
Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan, seiring dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik. (asr)