Menyusul pengumuman yang dibuat oleh rezim Tiongkok bahwa mereka akan menjanjikan bantuan ekonomi sebesar $60 miliar kepada negara-negara Afrika, media pemerintah di provinsi Yunnan yang dilanda banjir menjalankan tata letak (layout) yang tampaknya menunjukkan ketidaksetujuannya.
Pada 4 September, Yunnan Information News menerbitkan judul berita utama yang mengatakan “Xi Jinping Membayangkan Kemungkinan Masa Depan Tiongkok dan Afrika,” dengan sub judul yang berbunyi “Tiongkok akan Memberikan $60 miliar untuk mendukung Afrika.” Di bawah teks tersebut adalah sebuah foto yang menyolok tentang penduduk desa di kota Mengdong Yunnan sedang berjuang hidup mengatasi banjir setinggi pinggang. Disertai dengan keterangan singkat: “Setelah banjir di Malipo.”
Di Provinsi Yunnan, juga pada 4 September, tanah longsor dan banjir telah memaksa penutupan enam sekolah di kota Mengdong, Kabupaten Malipo. Banjir telah berdampak di wilayah Tiongkok barat daya selama beberapa hari. Menurut Kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah, sedikitnya lima orang tewas dan 16 lainnya hilang pada 2 September.
Tindakan menyandingkan untuk membedakan secara kontras tajuk berita dan foto tersebut menyebabkan spekulasi dari para pengguna internet Tiongkok bahwa tata letak yang demikian merupakan kritik yang disengaja terhadap besarnya simpanan Partai Komunis Tiongkok untuk negara-negara asing, tetapi sering mengabaikan warganya sendiri.
Komentar-komentar yang diposting ke situs Yunnan Information News telah memuji saluran yang dikelola negara tersebut karena “memiliki hati nurani” dan menyebutnya “kebanggaan Yunnan.”
Sensor-sensor segera memodifikasi situs Yunnan Information News untuk menghapus tata letak yang sensitif tersebut. Namun, versi cetak dari laporan itu telah tersebar.
Seorang mahasiswa universitas Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times bahwa “sudah pasti bahwa media mengambil kesempatan ini untuk mengkritik pemerintah. Itu terlalu mencolok. Mereka melaporkan fakta menyedihkan bahwa pemerintah kita sendiri tidak peduli dengan rakyatnya.”
Zeng Ning, seorang aktivis hak asasi manusia di daratan Tiongkok, mengatakan bahwa tindakan Yunnan Information News dapat disebut “semacam ejekan,” atau “protes tanpa bicara.”
Yunnan Information News didirikan pada tahun 1985, dan sebelumnya dikenal sebagai Yunnan Economic Information News. Pada tahun 2007, Nanfang Media Group dan Yunnan Publishing Group telah berutang pada perusahaan tersebut. Tulisan kaligrafi dalam logo Yunnan Information News ditulis oleh Hu Yaobang, seorang pemimpin PKT di masa lalu yang dikenal karena pembelaannya terhadap reformasi politik. (ran)