Epochtimes.id- Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka bakar ketika sebuah truk tangki BBM di Kongo bertabrakan dengan truk lainnya.
Saat kejadian, sejumlah penduduk desa beramai-ramai mengumpulkan BBM yang bocor, terbakar seperti dilaporkan seorang saksi pada 6 Oktober 2018.
Sebagai respon kecelakaan lalu lintas paling mematikan di negara itu, Presiden Joseph Kabila memerintahkan tiga hari berkabung nasional “pada momen yang sangat menyakitkan ini bagi rakyat Kongo.”
Kecelakaan itu terjadi malam hari di desa Mbuba, tidak jauh dari kota Kisantu dan sekitar 200 kilometer dari barat daya ibukota, Kinshasa. Kota ini berada di jalan raya utama antara ibu kota dan pelabuhan Matadi di negara itu.
Api cepat menyebar ke rumah-rumah di dekatnya seperti diungkapkan Kementerian Kesehatan Kongo dalam sebuah pernyataan.
Investigasi kini sedang berlangsung menjadi penyebab kecelakaan itu.
Sebuah foto yang di-tweet oleh pemerintahan setempat menunjukkan mobil tanker yang menghitam, bumper depannya rusal dan kaca depannya lenyap.
“Sopir truk tanker telah menghilang sementara pengemudi trailer traktor tewas di tempat kejadian,” kata kementerian itu.
Dua puluh mayat hangus telah ditemukan, dan empat orang lainnya meninggal setelah tiba di rumah sakit.
“Jumlah korban terus berkembang,” kata pernyataan itu.
Gubernur sementara provinsi Kongo-Tengah, Atu Matubuana, yang menyebutkan jumlah korban mengatakan sedikitnya 50 orang tewas. Dia mengatakan para pejabat mengidentifikasi mayat-mayat itu sebagai persiapan pemakaman.
Foto-foto yang diposting online oleh seorang wartawan lokal menunjukkan beberapa yang terluka, kulit mereka terkena luka bakar. Sejumlah korban bertumpukan di bagian belakang truk.
“Lihat dalam kondisi apa mereka diangkut,” kelompok aktivis LUCHA, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Fight for Change, mengatakan tentang foto itu di cuitan Twitter. “Kamu bisa menebak dalam kondisi apa mereka akan” diperlakukan. “Memalukan di abad 21!”
Ketika Menteri Kesehatan dan Transportasi setempat langsung ke lokasi, ambulans dan klinik keliling langsung ke tempat kejadian.
Misi penjaga perdamaian PBB di Kongo mengatakan, pihaknya menawarkan bantuan bagi yang terluka. Misi PBB mengerahkan sembilan ambulans untuk membantu evakuasi medis.
Militer Kongo mengirimkan tim ke lokasi. Laporan menyebutkan, 20 orang yang terluka telah dievakuasi ke ibu kota.
Kecelakaan lalu lintas yang mematikan biasa terjadi di Kongo, di mana jalan dan infrastruktur lain di negara yang luas sering tidak terawat dengan baik.
Pada tahun 2010, lebih dari 200 orang tewas ketika sebuah truk tanker terbalik dan dibakar di provinsi Kivu Selatan di ujung lain negara itu.
Laporan menyebutkan banyak dari para korban berusaha mengumpulkan bahan bakar yang bocor saat terjadi kebakaran. (asr)
Oleh Saleh Mwanamilongo/Reuters via The Epochtimes