Epochtimes.id- Kantor cuaca di Honolulu men-tweet bahwa “ancaman tsunami ada untuk bagian Pasifik yang terletak lebih dekat dengan gempa bumi, tetapi terlalu dini untuk menentukan apakah ada ancaman tsunami ke Hawaii.”
Peringatan ini setelah Gempa menimpa dekat Wilayah Britania Baru di negara itu seperti dilaporkan Survei Geologi AS. Gempa itu awalnya tercatat sebagai gempa berkekuatan 7,3 tetapi kemudian diperbaharui menjadi M 7,0.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan bahwa gelombang tsunami yang berbahaya bisa mengenai pantai Papua Nugini seperti dilaporkan Hawaii News Now.
Gempa itu terjadi lebih dari satu minggu setelah gempa berkekuatan M 7,4 menghantam pulau Sulawesi Tengah yang menewaskan ribuan orang.
Laporan sementara meneyebutkan lebih dari 2.000 orang tewas dalam gempa 28 September. Namun para pejabat telah memperingatkan bahwa sebanyak 5.000 orang mungkin telah tewas akibat dilanda likuifaksi.
“Penggemberuan terjadi ketika tanah berpasir lepas dengan air tanah dangkal tiba-tiba seperti getaran akibat gempa bumi,” Jonathan Stewart, seorang profesor di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan di Universitas California, Los Angeles, mengatakan kepada CNN.
“Selama gempa bumi, tekanan air dihasilkan di tanah, yang menyebabkan kehilangan kekuatan yang dramatis,” tambah Stewart.
“Kehilangan kekuatan bisa begitu besar sehingga tanah berperilaku hampir seperti cairan.”
Papua New Guinea, seperti Indonesia, terletak di “Ring of Fire,” Pasifik, sebuah wilayah yang aktif secara seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik. Sebagian besar gempa bumi di dunia terjadi di sepanjang cincin api ini. (asr)