Epochtimes.id- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Selasa (23/10/2018) mengatakan bahwa pembunuhan komandan polisi Kandahar Jenderal Abdul Raziq direncanakan di Pakistan. Dia meminta Islamabad untuk menyerahkan orang-orang yang bertanggung jawab agar Afghanistan untuk menjamin tegaknya keadilan.
“Saya ingin mengatakan bahwa konspirasi ini diplot di Pakistan. Jadi Pakistan harus menyerahkan kepada kami si penjahat sehingga bisa membawa mereka ke pengadilan, ”kata Ghani.
Selama perjalanan ke provinsi selatan Kandahar pada Selasa, Ghani bertemu dengan keluarga komandan almarhum – termasuk ibu Raziq.
Dia mengatakan kepada mereka bahwa pemerintahannya sangat menghargai keamanan dan stabilitas provinsi Kandahar.
Ghani juga menghormati komandan yang gugur dengan gelar Champion of Afghan’s Freedom.
Namun warga Kandahar telah mengkritik para pemimpin pemerintah karena terlambat berjunjung ke ke Kandahar. Apalagi sekarang hanya datang untuk memberi penghormatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Dia (Jenderal Abdul Raziq) mengorbankan dirinya untuk negara, presiden atau CEO seharusnya datang ke sini sebelumnya,” kata seorang warga Kandahar Ahmad Saber.
“Presiden datang hari ini, tidak ada pertemuan yang diadakan dan dia kembali,” tambah penduduk lain Taimoor Shah.
Tindakan pengamanan ketat diberlakukan setelah pembunuhan Abdul Raziq, tetapi penduduk mengatakan bahwa dunia usaha terdampak sejak kematian kepala polisi mereka.
“Selama lima atau enam hari terakhir, usaha tutup pada pukul 12:00, itu tidak seperti biasanya,” kata seorang pengusaha di Kandahar Amanuallah.
Jenderal Abdul Raziq Achakzai, umumnya dikenal sebagai Jenderal Raziq, ditembak mati dalam serangan pada Kamis sore di kompleks gubernur Kandahar.
Pada usia (39) Raziq dikenal sebagai seorang patriot yang garang dan berkomitmen untuk memberantas terorisme.
Lahir pada tahun 1979 di provinsi Kandahar, ia dibesarkan di distrik Spin Boldak. Raziq memiliki tiga istri dan banyak anak.
Kedutaan Besar Pakistan di Kabul mengutuk serangan Kandahar dalam sebuah pernyataan beberapa jam setelah insiden itu.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menolak klaim terkait serangan Kandahar.
“Pakistan menolak tuduhan tak berdasar dan tidak berdasar mengenai serangan Kandahar terbaru. Tidak ada bukti kuat atau informasi terkait intelijen telah dibagikan hingga saat ini dengan Pakistan untuk memperkuat klaim tersebut, ”kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. (asr)
Sumber : Tolonews.com