Amerika Serikat Larang Penjualan Aksesoris Senapan Otomatis

EpochTimesId – Pemerintah Amerika Serikat secara resmi melarang penjualan dan penggunaan sebuah aksesoris senjata api yang dikenal sebagai ‘bump stock’. Aksesoris itu selama ini sering dipasang pada senapan semi-otomatis, untuk menembak cepat seperti senjata api otomatis.

Aksesoris itu selama ini dijadikan kambing hitam banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dalam rentetan tragedi penembakan massal. Kini, ‘bump stock’ dilarang, dan akan segera menjadi ilegal secara resmi pada akhir Maret 2019.

Perangkat itu akan dilarang di bawah undang-undang federal yang melarang senapan mesin, menurut seorang pejabat senior Departemen Kehakiman AS.

‘Bump stock’ menjadi titik fokus perdebatan upaya pengendalian terhadap senjata api secara nasional, setelah digunakan pada Oktober 2017. Ketika itu, seorang pria melepaskan tembakan dari suite hotel di Las Vegas ke kerumunan besar massa pada sebuah konser musik. Penembakan itu memakan 58 korban jiwa dan melukai ratusan lainnya. Insiden itu menjadi penembakan massal yang paling mematikan dalam sejarah AS modern.

Peraturan itu ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Jaksa Agung, Matthew Whitaker pada Selasa (18/12/2018) dan akan berlaku 90 hari setelah secara resmi diterbitkan dalam ‘Daftar Federal’ (berita negara), yang diperkirakan akan terbit pada 21 Desember 2018, kata pejabat Departemen Kehakiman.

Pejabat itu tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara publik menjelang publikasi resmi peraturan. Dia berbicara kepada Associated Press dengan syarat anonimitas.

Pada bulan Maret, Presiden Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan ‘melarang’ perangkat itu. “Ini mengubah senjata resmi menjadi mesin pembunuh ilegal,” ujar Trump kala itu.

Tidak lama setelah komentar presiden, Departemen Kehakiman mengumumkan bahwa mereka telah memulai proses untuk mengamandemen peraturan senjata api federal untuk menetapkan ‘bump stock’ sebagai senapan mesin sehingga bisa dilarang. Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS (ATF) meminta komentar publik tentang proposal tersebut, dengan menarik lebih dari 35.000 komentar.

Peraturan yang diamendemen membalikkan keputusan ATF 2010 yang menyatakan bahwa ‘bump stock’ bukan senapan mesin dan tidak dapat diatur kecuali Kongres mengubah undang-undang senjata api yang ada atau mengeluarkan UU yang baru. Paska penembakan Las Vegas, ada dorongan yang meningkat oleh beberapa anggota Kongres untuk melarang bump stock, akan tetapi tidak ada undang-undang yang disahkan. Setidaknya 10 negara bagian telah mengupayakan pembatasan lokal bagi aksesoris senapan otomatis itu.

Orang yang memiliki bump stocks akan diminta untuk menyerahkan kepada ATF atau menghancurkan sendiri pada akhir Maret, kata pejabat itu. Perubahan telah mengalami tinjauan hukum dan Departemen Kehakiman bersama ATF sudah siap untuk menghadapi setiap gugatan hukum yang mungkin muncul, pejabat itu menambahkan.

Polisi mengatakan pria bersenjata dalam pembantaian Las Vegas, Stephen Paddock, menembak selama lebih dari 10 menit menggunakan banyak senjata yang dilengkapi dengan lingkup target dan bump stocks. Paddock dengan fatal menembak dirinya sendiri setelah penembakan itu.

Dari 23 jenis senapan serbu yang dibunakan oleh Paddock, sebanyak 14 pucuk diantaranya dilengkapi dengan bump stock yang menyalak dengan sangat cepat. Bump stock ditemukan berserakan di sekitar ruangan di dekat jasadnya di lantai suite hotel di lantai 32, di Mandalay Bay kasino-hotel.

Produsen terbesar bump stock, Slide Fire Solutions, mengumumkan pada bulan April bahwa mereka akan berhenti menerima pesanan dan menutup situs webnya. Stok tersisa dari bump stocks kini dijual oleh perusahaan lain, RW Arms, yang berbasis di Fort Worth, Texas. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M