EpochTimesId – Seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun meregang nyawa dalam tradisi perayaan malam Tahun Baru tradisional di Spanyol. Dia tersedak anggur pada tengah malam pergantian tahun.
Keluarga Thiago Guamán menyambut Tahun Baru sesuai dengan tradisi yang bertahan sejak 100 tahun silam. Mereka makan satu anggur setiap kali lonceng tengah malam berbunyi.
Namun, ketika lonceng ke-12 berbunyi, sang ibu menoleh ke arah bocah itu, yang hanya diberi empat buah anggur tanpa biji. Dia melihat anak lelaki itu tersedak, dan tidak bisa bernapas.
Keluarga dan layanan darurat tidak dapat mengeluarkan anggur dari tenggorokannya tepat waktu. Dia kemudian dinyatakan meninggal dunia satu jam kemudian di rumah sakit, menurut laporan media setempat.
Anak itu sedang merayakan tahun baru bersama ibunya, kakak laki-laki, paman, dan neneknya, di rumah mereka di kota Gijón di pantai Atlantik utara Spanyol.
Balita itu dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat, menurut Europa Press.
“Saya tidak mengerti bagaimana buah anggur dapat mengakhiri hidup anak saya,” kata ibunya, Viviana Bustos, mengatakan kepada La Nueva Espania. “Ini adalah mimpi buruk, aku tidak bisa memahaminya.”
Tradisi Spanyol, memakan 12 anggur setiap empat detik, dimulai 36 detik sebelum tengah malam. Kebiasaan itu dilakukan untuk menyambut Tahun Baru selama lebih dari seratus tahun.
Dengan anggur menjadi penyebab tersedak ketiga yang paling umum pada anak-anak di bawah 5 tahun, beberapa ahli merekomendasikan untuk memberi anak kecil kesempatan memulai perayaan makan anggur tersebut. Orangtua disarankan memberi mereka lebih banyak waktu untuk mengunyah anggur sepenuhnya, atau mengurangi jumlah anggur untuk mereka.
Mengetahui hal ini, keluarga Thiago hanya menyisihkan empat buah anggur tanpa biji untuk Thiago untuk perayaan tradisional. Tapi itu tidak cukup untuk mencegah tragedi tersebut.
“Pada bel terakhir, kami melihat bahwa dia tersedak dan tidak bisa bernapas,” kata Bustos. “Saya tidak tahu apa yang bisa terjadi. Saya tidak melihat penjelasan karena dia sudah makan buah anggur pada kesempatan lain dan tidak pernah terjadi apa-apa.”
Keluarganya meletakkan jari-jari mereka di tenggorokan anak itu, dan pamannya memukulnya di dada sambil mencoba menjatuhkan anggur.
Meskipun penampilannya tidak berbahaya, anggur memiliki ukuran yang sangat mirip dengan glotis anak, yaitu ukuran penyempitan tenggorokan pada pita suara, dan membuat anggur berpotensi mematikan.
“Itu buah-buahan oval, relatif mudah dibentuk dan dengan kulit yang lembut dan licin, sehingga dapat masuk ke mulut anak tanpa disengaja, tanpa dikunyah, dan bertindak sebagai steker di saluran udara, mencegah pernapasan,” ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan Raimundo Fonseca mengatakan kepada El Espanol.
Tersedak paling sering terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, menurut Fonseca. “Dalam kisaran usia ini, ketika gigi belum berkembang, sistem menelan anak belum matang, dan kemungkinan bagian makanan atau benda asing memasuki saluran pernapasan lebih tinggi,” katanya.
Sebuah studi yang diterbitkan di BMJ menyoroti tiga kasus anak-anak tersedak anggur. Dua meninggal, dan yang ketiga menderita dua kali kejang dan harus menjalani perawatan darurat akibat pembengkakan otak.
Para penulis penelitian menyarankan bahwa anggur dan tomat ceri harus dipotong menjadi dua dan idealnya dipotong sebelum diberikan kepada anak-anak (di bawah 5 tahun). Peneliti menekankan pentingnya pengawasan orang dewasa terhadap anak-anak kecil saat mereka makan.” (SIMON VEAZEY/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA
Simak Juga :
https://youtu.be/rvIS2eUnc7M