Epochtimes.id- Setelah peredaran kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat suara Pemilihan Presiden 2019 yang sudah dicoblos di media sosial dan aplikasi pesan instan, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan identifikasi dan penelusuran akun serta sebaran hoaks itu.
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan hasil identifikasi menunjukan kemunculan informasi dalam media sosial pertama kali terjadi tanggal 1 Januari 2019 pukul 23:35 WIB.
Menurut dia, informasi tentang adanya 7 kontainer yang berisi surat suara yang belum tercoblos. Selanjutnya tersebar ke sejumlah akun dan menjadi bahan pemberitaan oleh media nasional.
“Kementerian Kominfo telah menyerahkan hasil identifikasi dan temuan analisis dari Mesin AIS Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Ditjen Aplikasi Informatika itu kepada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia, pada hari Kamis (03/01/2018) pukul 15.00 WIB,” tulisnya.
Hal itu merupakan wujud implementasi kerja sama yang sudah terjalin antara Kementerian Kominfo dengan Bareskrim POLRI. Kementerian Kominfo membantu memberikan bahan untuk proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh Bareskrim.
Kementerian Kominfo mengimbau agar warganet dan seluruh pengguna aplikasi pesan instan tidak turut menyebarluaskan informasi hoaks dalam bentuk apapun. Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoaks, warganet dapat melaporkanya melalui aduankonten.id atau akun @aduankonten.
Kegaduhan 7 kontainer surat suara yang ternyata hoax ini disebutkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melalui cuitannya.
Andi mengunggah cuitannya di akun Twitter-nya @AndiArief. Cuitannya berisi kalimat, “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar.”
Akan tetapi cuitan tersebut sudah dihapus. Namun, warganet masih memiliki screenshoot cuitan yang terlanjur menyebar.
Digital lainnya yang menyebar adalah berupa rekaman suara yang menjelaskan tentang keberadaan tujuh kontainer tersebut. Begini bunyinya :
“Sekarang ini ada 7 kontainer di Tanjung Priok, sekarang lagi geger. Marinir sudah turun, dibuka satu, isinya kartu suara yang sudah dicoblos nomor 01. Sudah dicoblos Jokowi, itu mungkin dari Cina itu. Total katanya itu kalau 1 kontainer itu 10 juta, berarti kalau ada 7 kontainer itu 70 juta suara sudah coblos nomor 1.”
“Tolong sampaikan ke akses, ke Pak Darma atau Gerindra pusat, untuk segera ke sana. Ini tak kirimi nomor telepon orang yang di sana yang untuk bimbing ke kontainer itu.”
“Atau syukur akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau. Ya langsung ngecek sana ya.” (asr)