Epochtimes.id- Melihat situasi ketegangan lintas selatan yang akhir-akhir ini kian meningkat, media Amerika Serikat melaporkan bahwa militer Taiwan mengadakan latihan militer besar-besaran di pantai barat pada 17 Januari untuk melawan ancaman agresi militer komunis Tiongkok.
Central News mengutip laporan CNN memberitakan, militer Taiwan menyertakan sejumlah tank, peluncur roket dan helikopter tempur untuk berpartisipasi dalam latihan militer di pantai dekat Taichung pada 17 Januari. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi agresi militer amfibi komunis Tiongkok. Ini adalah latihan tembak dengan peluru tajam yang pertama di Taiwan tahun ini.
Mayor Jenderal Chen Zhongji, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan kepada CNN : “Tentara kita siap untuk melawan segala macam ancaman … termasuk ancaman dari komunis Tiongkok.â
Chen Zhongji mengatakan : “Latihan-latihan ini didasarkan pada prinsip pelatihan di tempat di mana perang mungkin terjadi” Dia menambahkan : “Kami sedang bersiap untuk mengawal wilayah dan kebebasan kami.â
Laporan itu menyebutkan bahwa Chen Zhongji tidak ingin mengomentari ukuran atau jenis senjata yang terlibat dalam latihan militer. Fase pertama latihan militer ini akan berlangsung hingga akhir bulan Januari.
Laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok telah melakukan serangkaian reformasi militer yang ambisius dan memperoleh teknologi baru dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kekuatan militernya dalam memerangi konflik regional.
Militer Taiwan melakukan latihan dengan peluru tajam yang disebut “operasi anti-landing” pada 17 Januari pagi di area yang terletak di Qingshui District, Taichung. Latihan simulasi seakan pasukan Komunis akan melakukan pendaratan melalui Pantai Selatan.
Lebih dari seribu orang tentara dan perwira Taiwan menyerang musuh dalam suasana hujan lebat dan dinginnya udara dini hari.
Militer gabungan antara Angkatan Darat, Udara menyerang pasukan komunis. Suara senjata yang memekakkan telinga bergema di pantai, cukup mengejutkan.
Komando latihan militer kali ini diserahkan kepada Angkatan Darat Nasional dari Zona Perang Kelima, yang menurunkan pasukan laut dan udara, helikopter Apache milik Angkatan Darat dan berbagai unit persenjataan darat untuk ikut dalam latihan.
Senjata-senjata yang digunakan termasuk roket, kendaraan lapis baja CM33, senjata self-propelled M109A6, tank M60A3 dan senapan sniper. Kantor Berita Angkatan Darat juga mengirim kamera berkecepatan tinggi yang baru dibeli untuk merekam peluncuran roket multi-barel Thunder 2000. (Sin/asr)