EpochTimesId – Amerika Serikat akan segera mengirim kelompok pertama sebanyak 20 pencari suaka Amerika Tengah kembali ke Meksiko melalui kota perbatasan Tijuana. Kebijakan ini menjadi bagian dari pengerasan kebijakan imigrasi, yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump.
Di bawah kebijakan yang dijuluki Protokol Perlindungan Migran, yang diumumkan pada 20 Desember 2018, Amerika Serikat akan mengembalikan migran non-Meksiko yang melintasi perbatasan selatan AS kembali ke Meksiko. Mereka tidak diijinkan menunggu di AS, ketika permintaan suaka mereka diproses di pengadilan imigrasi AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Meksiko, Roberto Velasco membenarkan pihak berwenang AS diperkirakan akan mengirim kelompok pertama dari 20 pencari suaka Amerika Tengah kembali ke wilayah Meksiko melalui Tijuana, pada 25 Januari 2019.
Pihak berwenang AS akan mengirim sebanyak 20 orang per hari melalui Tijuana dan secara bertahap mulai mengirim orang kembali melalui pelabuhan masuk legal lainnya di sepanjang perbatasan Meksiko.
“Meksiko akan menerima orang-orang tertentu yang memiliki tanggal untuk muncul di pengadilan imigrasi AS, tetapi menolak mereka yang dalam bahaya di wilayah Meksiko, menderita masalah kesehatan, atau anak di bawah umur yang tidak didampingi,” kata Velasco
Velasco mengatakan Meksiko tidak memiliki ‘Perjanjian Negara Ketiga yang Aman’ dengan Amerika Serikat. Para pencari suaka selama ini diberikan hak untuk tinggal di Amerika Serikat, ketika kasus-kasus mereka sedang disidangkan oleh hakim imigrasi AS. Akan tetapi, jumlah antrean mencapai 800.000 kasus, yang berarti prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Sekarang, Mereka akan dapat memasuki Amerika Serikat untuk audiensi pengadilan kasus mereka. Akan tetapi, mereka harus tinggal di Meksiko untuk sementara waktu. Jika mereka kehilangan kasus mereka, mereka akan dideportasi ke negara asal.
“Tempat penampungan berada pada batas kapasitas dan kami tidak dapat menerima migran yang sedang dideportasi atau warga negara (Meksiko) yang melewati kota. Mari kita berharap ini tidak terjadi,” kata Jose Maria Garcia, yang mengelola tempat penampungan Juventud 2000 di Tijuana.
Leopoldo Guerrero, sekretaris pemerintah Tijuana, mengatakan pemerintah federal Meksiko harus bertanggung jawab atas para migran, menekankan kota itu tidak memiliki sumber daya untuk mengatasinya.
Kebijakan AS bertujuan untuk mengekang meningkatnya jumlah keluarga, yang sebagian besar datang dari Amerika Tengah untuk meminta suaka. Mereka mengaku takut pulang ke rumah karena ancaman kekerasan. Pemerintahan Trump meyakini, kebanyakan klaim itu tidak valid.
Program ini akan berlaku untuk migran yang tiba yang mencari suaka di pelabuhan masuk, atau mereka yang tertangkap menyeberang secara ilegal dan takut untuk kembali ke negara asal. Belum jelas persis bagaimana Meksiko berencana untuk menampung ribuan pencari suaka selama proses peradilan imigrasi mereka. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA
Simak Juga :
https://youtu.be/rvIS2eUnc7M