Pada sebuah seminar yang diadakan 25 Januari, pemimpin Tiongkok Xi Jinping meminta semua media yang dikendalikan oleh rezim komunis Tiongkok untuk menjangkau semua sudut secara online dan offline, mencakup semua bidang dan mempromosikan ideologi Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Seluruhnya 25 anggota badan kepemimpinan PKT, Politbiro, menghadiri sesi pengkajian di markas Harian Rakyat (People’s Daily) di Beijing pada 25 Januari. Topik seminar tersebut adalah pengembangan “omnimedia,” atau “quan mei ti” dalam bahasa Mandarin, sebuah sistem terbuka yang terus-menerus mengubah media atau pun saluran baru berdasarkan inovasi-inovasi teknologi, seperti teknologi 3G dan 4G. Sebuah konsep yang meliputi media cetak, televisi, radio, media sosial, dan operasi lintas-menengah, seperti dilansir Xinhua yang dikendalikan Partai.
Selama seminar, Xi telah menegaskan beberapa “tugas-tugas utama” untuk propaganda rezim. Memperhatikan sejauh mana kehidupan sehari-hari dipenuhi dengan informasi, ia menggambarkan lingkungan media baru tersebut sebagai “semua proses, media holografik, semua kepopuleran, dan semua efek.”
Xi meminta semua koran Partai, majalah, saluran televisi, dan situs-situs web media untuk menggunakan teknologi baru guna memaksimalkan dan mengoptimalkan propaganda.
Tujuannya adalah untuk “menduduki posisi tertinggi dalam panduan opini publik dan panduan ideologis,” kata Xi. Rezim Tiongkok memanfaatkan platform medianya untuk memastikan opini publik bergerak mengikuti garis Partai.
Untuk mencapai tujuan ini, Xi meminta media Partai untuk menggunakan semua bentuk media baru, yang mencakup situs web, Weibo, yang setara dengan Twitter di Tiongkok; WeChat, platform media sosial populer; e-koran, TV internet, dan sebagainya.
Dari sudut pandang teknologi, Xi menekankan penggunaan kecerdasan buatan (AI). Dia meminta media untuk menggunakan teknologi AI ketika mewawancarai dan mengumpulkan informasi, serta dalam produksi dan distribusi berita.
“Kita harus menyadari tujuan memiliki berita yang disiarkan [oleh media Partai] yang mencakup semua saluran dan menjangkau pembaca setiap saat,” kata Xi, menurut Xinhua. “Dorong agar suara Partai diterima oleh semua jenis pembaca, dan mengendalikan bidang-bidang opini publik yang baru.”
Xi menambahkan bahwa media Partai adalah media arus utama Tiongkok, dan karenanya harus memiliki kemampuan untuk membawakan opini populer yang sejalan dengan “nilai-nilai inti sosialis.”
Karena para netizen sering kali mencerca dan mengecam media pemerintah karena isinya yang membesar-besarkan dan menjemukan, divisi-divisi propaganda rezim Tiongkok memiliki pekerjaan yang berat di tangannya.
Xi menyarankan agar membuat orang-orang menyukai media pemerintah, outlet harus menyediakan berita “segar” dan konten yang menarik. Dia juga mendesak staf media untuk meningkatkan tingkat teknis mereka.
Akhirnya, ia meminta pemerintah daerah dan komite-komite Partai dari berbagai tingkat untuk berinvestasi di media pemerintah dengan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan, pendanaan, dan sumber daya manusia.
Propaganda adalah salah satu tugas paling penting bagi PKT di dalam dan di luar negeri Tiongkok, dimana otoritas Tiongkok mempertahankan sensor ketat pada film-film, program-program TV, surat kabar, dan semua media lainnya.
Maret lalu, di tengah restrukturisasi Partai, badan utama yang bertanggung jawab atas sensor konten, yang sebelumnya dikenal sebagai Administrasi Negara untuk Penerbitan Radio dan Televisi Radio, telah dimasukkan ke dalam Departemen Propaganda, yang membuat Partai bertanggung jawab secara langsung untuk mengelola dewan sensor tersebut.
Rezim Tiongkok juga secara ketat memonitor internet, menghalangi warga mengakses informasi dengan bebas.
Baru-baru ini, otoritas Tiongkok telah meningkatkan penegakan hukum dengan menindak keras postingan-postingan di WeChat, sebuah platform media sosial yang populer; membatasi penggunaan teknologi blockchain yang dapat menggagalkan sensor; dan menahan para pembangkang yang menghindari Great Firewall untuk menyebarkan informasi di Twitter dan situs-situs web yang diblokir di Tiongkok.
Di luar Tiongkok, PKT juga memelihara mesin propaganda yang diberi minyak pelumas dengan baik.
Institut Hoover di California menerbitkan laporan pada November 2018, yang mengungkapkan pengaruh PKT di dalam media-media berbahasa Mandarin, universitas-universitas, lembaga-lembaga think tank, dan entitas-entitas pemerintah di Amerika Serikat.
Laporan tersebut menemukan bahwa sebagian besar media berbahasa Mandarin di Amerika Serikat, seperti SinoVision, Sino America Times, Sky Link TV, dan China Press, berada di bawah kendali Beijing atau mempertahankan sikap editorial yang pro-Beijing. (ran)
Video pilihan:
Pengambilan Organ Hidup Ilegal Masih Berlangsung di Tiongkok, Ini Bukti Barunya