oleh An Qi
Universitas Leiden yang merupakan universitas tertua di Belanda pada Selasa (19/2/2019) mengumumkan rencananya untuk menutup Institut Konfusius di tempatnya.
Menurut pernyataan universitas yang disampaikan lewat situs webnya bahwa, Universitas Leiden akan mengakhiri kerjasamanya dengan Institut Konfusius setelah kontrak berakhir pada 31 Agustus 2019 dan tidak akan memperbarui kontraknya.
Institut Konfusius komunis Tiongkok mendirikan kantor cabang di Universitas Leiden pada tahun 2007.
Universitas Leiden dalam pernyataannya menyebutkan : “Karena kegiatan lembaga tersebut sudah tidak lagi sejalan dengan strategi Tiongkok universitas dan arahan yang ditetapkan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga dipandang perlu untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Institut Konfusius”. Di bawah strategi di atas, penelitian Universitas Leiden dan lembaga mitranya di Tiongkok merupakan dasar dari pertimbangan pemutusan.
Menurut surat kabar Universitas Minnesota, AS bahwa Universitas Minnesota pada Kamis (21 Februari) juga telah mengumumkan rencana penutupan Institut Konfusius pada akhir semester nanti. Laporan itu menyebutkan bahwa menurut manajemen universitas penutupan Institut Konfusius didasarkan pada urutan prioritas dan perubahan dalam kebijakan pemerintahan federal AS.
Institut Konfusius dikelola oleh Kantor Tim Nasional Pengarah Promosi Internasional Bahasa Mandarin (selanjutnya disebut sebagai Kantor Bahasa Mandarin) yang berada di bawah Kementerian Pendidikan komunis Tiongkok. Kantor pusatnya berada di Beijing dengan sejumlah Institut Konfusius di luar Tiongkok yang menjadi cabangnya.
Laporan Harian Minnesota menyebutkan bahwa Institut Konfusius memberikan pengajaran budaya dan bahasa Mandarin ke universitas-universitas kerjasamanya. Meskipun mereka mengklaim bahwa kebebasan berbicara tidak dibatasi, tetapi pada kenyataannya Institusi Konfusius di seluruh negeri di Amerika Serikat telah menarik perhatian legislator, organisasi domestik dan Biro Investigasi Federal karena diduga merusak kebebasan akademik.
Institut Konfusius di Universitas Minnesota mengakui bahwa sejak tahun 2014 hingga 2018, mereka telah menerima dana total lebih dari USD. 1,2 juta dari Kantor Bahasa Mandarin. Angka tersebut kira-kira 40% dari dana perguruan tinggi, dan sisanya yang 60 % didapat dari internal universitas dan kiriman pemerintah federal.
Menurut data bulan Januari dari National Association of scholars,NAS bahwa kini ada 105 unit Institut Konfusius di AS, 13 di antaranya telah menutup atau memutuskan akan menutup kerjasama dengan Institut Konfusius. Universitas Minnesota adalah yang ke-14.
Selama 5 tahun terakhir, selain di Amerika Serikat, sejumlah universitas di Kanada, Prancis, Swedia dan lainnya juga telah menutup Institut Konfusius.
Universitas Leiden yang didirikan pada tahun 1575Â merupakan universitas tertua di Belanda.
Universitas Leiden adalah anggota dari Aliansi Universitas Grup Coimbra (CG), Aliansi Universitas Eropa dan Aliansi Universitas Riset Eropa dan menikmati reputasi internasional yang sangat tinggi.
Universitas ini dibangun oleh Pangeran William, pemimpin revolusioner Belanda pada 80 tahun silam, dan masih terkait erat dengan Keluarga Kerajaan Oranye. Ratu Wilhelmina, Ratu Juliana, Ratu Beatrix dan Raja Alexander juga pernah belajar di Universitas Leiden.
Saat ini, Universitas Leiden memiliki 6 perguruan tinggi, lebih dari 50 fakultas dengan lebih dari 150 program pendidikan. Lebih dari 40 lembaga penelitian nasional atau internasional didirikan di universitas tersebut. Hingga tahun 2017, ada 16 alumni dan anggota fakultas telah memenangkan Hadiah Nobel. (Sin/asr)
Video Rekomendasi :
https://www.youtube.com/watch?v=6odrMUJvIOM
Atau Anda Menyukai ini:Â
https://www.youtube.com/watch?v=0uBi3__bt6c