Dampak Gerakan Tanah di Bandung Barat, Sejumlah Rumah Terancam Ambruk

Epochtimes.id- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menanggapi gerakan tanah yang terjadi di Kp. Babakan Jati RT 1/RW 4, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Menurut PVMBG, gerakan tanah mulai terjadi/dirasakan sejak Sabtu (23/2/2019) hingga sekarang. Adapun jenis Gerakan Tanah berupa rayapan. Akibatnya, sejumlah rumah warga terancama roboh.

“Retakan tanah mengancam roboh 8 unit rumah warga,” demikian keterangan resmi PVMBG.

Catatan PVMBG, berdasarkan Peta Geologi Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 1972), Lokasi bencana masuk dalam Endapan Danau Bersifat Tufaan (Ql). Formasi Endapan Danau Bersifat Tufaan (Ql) tersusun oleh lempung, pasir – kerikil, hingga konglomerat bersifat tufaan. Endapan ini berada di atas Formasi Beser (Tmbe) yang tersusun oleh breksi andesit, tuff, hingga batulempung.

PVMBG mencatat, kerentanan Gerakan Tanah, Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadi Gerakan Tanah Provinsi Sumatra Barat bulan Februari 2019 (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) lokasi bencana termasuk zona potensi terjadi Gerakan tanah Menengah-Tinggi.

Artinya pada daerah ini mempunyai potensi menengah – tinggi untuk terjadi gerakan tanah apabila dipicu oleh curah hujan yang tinggi/diatas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

Atas kejadian ini, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat setempat :

1-Masyarakat yang terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman

2- Dilakukan penataan sistem drainase yang lebih baik.

3- Warga yang bermukim di sekitar lokasi longsor  agar meningkatkan kewaspadan terutama ketika hujan turun.

4- Rumah yang sudah mengkhawatikan sebaiknya dibongkar untuk menghindari ambruk.

5- Memasang rambu peringatan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pengguna jalan di sekitar lokasi longsor.

6- Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah.

7- Masyarakat setempat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah / BPBD setempat dalam penanganan gerakan tanah atau tanah longsor.

Melansir dari Galamedianews, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat menyatakan pihaknya terus mewaspadai adanya potensi bencana pergerakan tanah di Cililin dan Kecamatan lainnya.

BPBD Bandung Barat mengimbau kepada pemilik rumah maupun warga agar menjauh dari titik lokasi gerakan tanah.

Melansir dari media yang sama, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, pihaknya sering mengunjungi wilayah selatan KBB untuk memantau kerawanan bencana di sana. “Saya sering meninjau ke wilayah selatan, karena potensi bencana yang paling banyak itu di selatan,” ujar Aa dikutip Galamedia. (asr)

FOKUS DUNIA

NEWS